Kalimat singkat ini menjadi pemantik diskusi yang lebih besar di media sosial, dengan banyak pengguna lain mulai berspekulasi tentang isi dari video tersebut.
Ungkapan "ah sudahlah" di akhir cuitan itu seolah memberikan kesan bahwa ada sesuatu yang lebih besar atau sensitif di balik video tersebut, sehingga memancing rasa penasaran yang luar biasa dari netizen.
Tidak berhenti di situ, akun @shaimavanillaa juga mengklaim adanya informasi mengejutkan lainnya yang berkaitan dengan skandal ini, yaitu dugaan kehamilan yang terkait dengan kejadian dalam video tersebut.
BACA JUGA:Viral! Anak Kecil Ini Dikurung dalam Toilet Karena Menangis Terus Selama Penerbangan Pesawat
Klaim ini semakin memperkeruh situasi dan menambah lapisan spekulasi serta gosip yang beredar di antara para pengguna X.
Banyak yang mulai mempertanyakan kebenaran dari klaim tersebut, sementara yang lain langsung menyebarkan informasi itu tanpa verifikasi lebih lanjut.
"Ada info katanya ada yang hamidun juga. KKN aja barusan selesai, kok bisa udah kedetect hamidun. Skandal bagian mana lagi ini," sambungnya.
Penyebaran video yang dikaitkan dengan kegiatan KKN Undip tidak hanya terbatas di Twitter saja, melainkan juga telah menjangkau berbagai platform lainnya seperti Telegram, Dood, Terabox, hingga Mediafire.
BACA JUGA:Link Nonton Film American Whisper, Kisah Pria yang Mencari Keadilan Atas Kematian Tragis Keluarganya
Berbagai tautan yang mengklaim memberikan akses langsung ke video tersebut cepat beredar luas di antara pengguna internet yang penasaran.
Namun, di balik maraknya tautan ini, ada ancaman serius yang tersembunyi.
Sebagian besar dari tautan tersebut ternyata tidak benar-benar menyediakan akses ke video yang dimaksud, melainkan membawa pengguna ke situs-situs berbahaya yang dirancang untuk phishing.
Ini adalah taktik yang umum digunakan oleh para pelaku kejahatan siber, yang memanfaatkan kepopuleran dan rasa penasaran masyarakat terhadap konten viral untuk mengambil keuntungan pribadi.
BACA JUGA:Viral! Kejadian Miris Bayi 9 Bulan Ditemukan Saat Berada di Sebelah Jenazah Ibunya Sendiri
Ketika pengguna mengklik tautan tersebut, mereka diarahkan ke situs palsu yang meniru halaman asli, seperti halaman login atau unduhan.
Tujuan utama dari situs-situs tersebut adalah mencuri informasi pribadi, seperti data login akun media sosial, email, hingga data finansial seperti nomor kartu kredit.