JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Santan yang dikenal sebagai salah satu bahan pokok dalam masakan Indonesia, telah menjadi bagian integral dari banyak hidangan tradisional kita.
Kehadirannya memberikan rasa kaya dan tekstur lembut yang khas, menjadikan masakan lebih nikmat.
Namun, seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan dan gaya hidup sehat, perhatian terhadap bahaya mengonsumsi santan dalam jumlah yang berlebihan semakin meningkat.
Rendang-freepik-Freepik
Bahaya Mengonsumsi Santan
Santan adalah cairan berwarna putih yang dihasilkan dari parutan daging kelapa tua.
Dalam penggunaannya, santan seringkali ditambahkan pada berbagai masakan seperti rendang, opor, dan sayur lodeh.
Meskipun memberikan cita rasa yang lezat, santan mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi.
Konsumsi lemak jenuh secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah yang berisiko menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
BACA JUGA:Ini 3 Cara Alami Mengatasi Alergi Dingin, Coba Tetap Tenang!
Penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi lemak jenuh berhubungan erat dengan peningkatan kadar LDL (low-density lipoprotein) atau kolesterol jahat yang dapat menyebabkan penyumbatan arteri.
Selain itu, santan juga memiliki kalori yang cukup tinggi.
Dalam 100 gram santan, terdapat sekitar 230 kalori.
Bagi mereka yang tidak mengontrol asupan kalori, konsumsi santan dapat menyebabkan peningkatan berat badan yang signifikan.
Obesitas sendiri merupakan faktor risiko untuk berbagai penyakit serius, termasuk diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular.