Selain itu, kekurangan ini lebih sering terjadi di kalangan penduduk perkotaan dibandingkan dengan yang tinggal di pedesaan.
Dr. Virmani menjelaskan bahwa akar masalahnya terletak pada gaya hidup modern.
Banyak remaja dan dewasa muda cenderung menghabiskan waktu di dalam ruangan, terpaku pada aktivitas di depan layar, baik itu komputer, televisi, atau gadget lainnya.
Kebiasaan ini mengurangi paparan terhadap sinar matahari, yang merupakan sumber utama vitamin D.
BACA JUGA:Innalillahi! Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang Sumbar Bertambah jadi 37 Orang, 14 Hilang
Selain itu, pola makan yang kurang sehat dan kurangnya aktivitas fisik juga dapat berkontribusi terhadap kekurangan vitamin D.
"Kondisi ini mulai terjadi sejak awal, ketika seorang wanita tengah mengandung calon anaknya. Jika kadar vitamin D dalam tubuhnya rendah maka anaknya juga akan begitu. Atau jika dia tidak memberikan cukup ASI, anaknya juga akan kekurangan vitamin D, termasuk berbagai gangguan lain ketika si anak beranjak dewasa," katanya dikutip pada hari Senin, 12 Mei 2024.\
Kondisi yang sama juga dapat terjadi pada sekelompok orang berusia 20-an hingga awal 30-an yang menghabiskan sebagian besar waktu kerja di belakang meja dan berada dalam lingkungan kantor yang dilengkapi dengan pendingin udara (AC).
Fenomena ini menjadi semakin umum dalam lingkungan kerja modern di mana banyak pekerjaan dilakukan di dalam ruangan dan seringkali dalam kondisi udara terkondisi.
BACA JUGA:Healing Paling Pas Pergi ke Alam, Ini Manfaatnya Buat Kesehatan Tubuh
Para profesional muda ini sering kali terjebak dalam rutinitas yang membuat mereka terpaku di tempat duduk mereka tanpa banyak pergerakan, terutama dalam pekerjaan yang memerlukan penggunaan komputer atau tugas-tugas administratif yang membutuhkan konsentrasi dalam waktu yang lama.
Dalam lingkungan kantor yang dilengkapi dengan AC, udara sering kali menjadi kering dan kurang bergerak, menciptakan suasana yang kurang ideal bagi kesehatan tulang dan kesejahteraan umum.
Kekurangan paparan sinar matahari yang alami, yang merupakan sumber utama vitamin D juga menjadi masalah di kalangan karyawan yang bekerja di dalam ruangan sepanjang hari.
Hal ini dapat menyebabkan defisiensi vitamin D yang kemudian berkontribusi terhadap berbagai masalah kesehatan seperti nyeri sendi, kelelahan, dan bahkan meningkatkan risiko terhadap penyakit tulang seperti osteoporosis.