JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Stroke, yang kini menempati peringkat ketiga sebagai penyebab kematian global setelah penyakit jantung, telah mengalami transformasi dalam persepsi dan pemahaman kita.
Dahulu stroke dianggap sebagai kondisi yang umumnya dialami oleh orang tua saja, tidak pernah dianggap bisa menyerang kalangan muda.
Namun, pemahaman modern telah mengubah pandangan ini, menunjukkan bahwa siapa pun, tidak peduli usia, dapat menjadi korban stroke.
BACA JUGA:Waspada DBD Pada Si Kecil, Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat!
Terlepas dari beragam faktor risiko seperti gaya hidup tidak sehat dan kondisi medis tertentu, telah ditemukan bahwa golongan darah juga dapat memengaruhi kecenderungan seseorang terhadap stroke.
Penemuan ini menarik karena menyoroti aspek biologis yang mungkin menjadi faktor risiko yang lebih tersembunyi.
Stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi saraf-ilustrasi-Website
Oleh karena itu, memahami hubungan antara golongan darah dan risiko stroke dapat memberikan wawasan berharga bagi upaya pencegahan dan pengelolaan kesehatan.
BACA JUGA:Mau Ganti Oli Motor? Ini 5 Rekomendasi Oli Terbaik dan Tahan Lama Buat Si Matic
Melalui pengetahuan ini, kita dapat mengarahkan upaya-upaya preventif dan intervensi medis dengan lebih tepat, serta memungkinkan pendekatan yang lebih individualistik dalam perawatan kesehatan.
Ini menekankan pentingnya memperkuat pemahaman kita tentang faktor-faktor risiko yang mendasari stroke, sehingga kita dapat lebih efektif dalam melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita dari ancaman penyakit yang mematikan ini.
- Golongan darah paling rawan kena stroke di masa muda
BACA JUGA:Hati-hati! Ini 3 Tanda Mesin Cuci Sudah Harus Diganti
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Neurology mengungkapkan hasil menarik terkait hubungan antara golongan darah dan risiko stroke.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa orang yang menderita stroke pada tahap awal lebih cenderung memiliki golongan darah A, sementara kecenderungan sebaliknya terjadi pada mereka yang memiliki golongan darah O.