JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Bonus demografi merupakan sebuah fenomena yang terjadi ditengah masyarakat dimana jumlah penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) lebih banyak dari jumlah penduduk non produktif (usia 0-14 tahun) dan (65+).
Kesadaran masyarakat terhadap Kesehatan dan keberhasilan dari program keluarga berencana menyebabkan angka kelahiran menurun dan angka kematian bayi menurun.
Tahun 2020 Indnesia didominasi oleh penduduk usia produktif dengan jumlah 191,08 juta jiwa (70,72%). Melampaui penduduk usia muda sebanyak 63,03 juta jiwa (23,33%) dan penduduk usia lanjut sebanya 16, 07 juta jiwa (5,95%).
Menurut survey tersebut penduduk usia muda mengalami penurunan sedangkan penduduk usia lanjut mengalami peningkatan. Hal ini mencerminkan meningkatnya usia harapan hidup Indonesia. Puncak bonus demografi di Indonesia diperkirakan terjadi pada tahun 2020-2030.
Lalu apa dampak dari fenomena ini? Meningkatnya penduduk usia produktif diartikan sebagai meningktanya SDM yang siap diberdayakan. Bonus demografi dapat dimanfaatkan jika SDM yang tersedia itu terdidik, terampil, sehat dan tersedianya lapangan pekerjaan.
Maka dari itu pemerintah pusat menggalakan program wajib belajar 12 tahun sebagai persiapan membentuk tenaga kerja yang terampil oleh Lembaga pendidikan dan balai pelatihan. Selain itu hal yang perlu diperhatikan adalah bidang Kesehatan.
Maka dibuatlah beberapa kebijakan seperti jaminan Kesehatan BPJS dan GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Yang tidak boleh dilewatkan adalah tersedianya lapangan pekerjaan.
BACA JUGA:Air Kelapa Memang Menyehatkan, Tapi 3 Kelompok Orang Ini Tidak Dianjurkan Meminumnya
Pemerintah menciptakan 10 juta lapangan pekerjaan baru, selain itu penduduk diberikan peluang untuk memmbuka lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan bidangnya masing-masing. Jika semua yang menjadi rencana pemerintah berjalan dengan baik, maka Indonesia akan merasakan manfaat dari fenomena langka ini.
Karena nantinya penduduk usia produktif mampu bekerja secara maksimal unuk menghidupi dirinya dan penduduk usia non produktif. Pendapatan lebih yang mereka dapatkan dari kerja keras dapat mereka investasikan untuk meningkatkan tarf hidup sehingga Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi.
Bayang-bayang Indonesia dapat menikmati hasil dari bonus demografi ini beriringan dnegan akibat dari berakhirnya periode ini. Karena Ketika seluruh penduduk usia produktif berubah menjadi usia non produktif maka lonjakan angka ketergantungan yang perlu ditanggung penduduk usia produktif di masa yang akan datang.
Selai itu masalah yang mungkin terjadi adalah jika periode bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dan dikelola denan baik justru menimbulkan lonjakan angka pengangguran. Maka dari itu sudah saatnya Indonesia berbenah lebih awal untuk menghadapi kemungkinan yang tidak diduga-duga.