JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Di wilayah Cianjur, Jawa Barat, sebuah insiden keracunan makanan kembali menimbulkan kekhawatiran.
Lebih dari lima puluh enam orang dilaporkan mengalami gejala mual hingga diare setelah mengonsumsi hidangan dalam sebuah perayaan pernikahan.
Tragisnya, satu orang warga dilaporkan meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
BACA JUGA:Pria Dengan Gangguan Mental Serang Mal di Sydney, 6 Orang Tewas dan Belasan Luka-luka
Kejadian memilukan ini diduga berasal dari hidangan yang disajikan dalam perayaan di Kampung Cukanggaleuh, Desa Cibodas, Kecamatan Cijati, dan dampaknya dirasakan selama dua hari berturut-turut.
Linda yang merupakan Kepala Puskesmas di Cijati mengungkapkan bahwa kasus pertama terdata pada hari Sabtu pagi, 20 April 2024, ketika lima warga pertama kali mengalami gejala keracunan.
Siswa mengalami keracunan spageti yang dijual didepan sekolah-ilustrasi anak keracunan-Pixabay
Situasi ini menunjukkan perlunya tindakan cepat dan menyeluruh untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan menyelamatkan nyawa yang terancam.
Satu hari berlalu dan keadaan semakin mengkhawatirkan dengan munculnya lebih banyak warga yang menunjukkan gejala keracunan pada hari Minggu, 21 April.
BACA JUGA:Hampir 2 Tahun Terinfeksi COVID-19, Pria Ini Akhirnya Meninggal Dunia
Mereka dilaporkan mengalami berbagai keluhan mulai dari pusing, muntah, hingga diare berat.
Jumlah mereka yang harus dirawat di rumah sakit meningkat drastis, mencapai total 51 orang pada siang hari Minggu.
Hal ini menandakan bahwa dampak dari keracunan tersebut semakin meluas dan memerlukan tanggapan cepat serta efektif untuk mengatasi situasi yang darurat ini.
Linda juga mengungkap fakta bahwa para pasien yang mengalami gejala keracunan semuanya telah mengonsumsi masakan dari sumber yang sama, yaitu hidangan yang disiapkan oleh salah satu warga yang tengah merayakan pernikahan.
BACA JUGA:Suka Makanan Bersantan? Awas, 3 Orang dengan Kondisi Ini Tidak Dianjurkan