"Jadi mereka ini mengkonsumsi makanan yang sama, yakni masakan dari salah satu warga yang menggelar hajatan. Total ada 56 orang yang mengalami gejala keracunan, sejak hari Sabtu sampai Minggu," jelas Linda, pada hari Minggu, 21 April 2024.
Hal ini mengindikasikan bahwa masakan tersebut mungkin menjadi sumber keracunan yang menyebabkan kejadian tragis ini.
Kejelasan ini memperkuat kebutuhan untuk melakukan perhatian menyeluruh terhadap penyebab keracunan dan untuk memastikan langkah-langkah pencegahan yang sesuai dapat segera diambil guna mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan.
Selain itu, Linda mengonfirmasi bahwa dari total 56 orang yang mengalami keracunan tersebut, satu warga yang diidentifikasi sebagai S berusia 62 tahun, telah meninggal dunia akibat insiden tersebut.
BACA JUGA:Sering Diremehkan? Kenali 3 Sifat Ini Biar Orang Lain Segan!
Sementara itu, 5 orang lainnya masih dalam perawatan intensif di rumah sakit, sedangkan 50 orang telah dipulangkan setelah kondisi kesehatan mereka mulai membaik.
"Iya ada satu orang meninggal diduga karena keracunan. Yang meninggal ini termasuk dalam korban keracunan hari kemarin. Mulai mengalami gejala pada Sabtu dini hari, sempat dicek oleh mantri setempat. Sudah disarankan untuk dibawa ke puskesmas, tapi tidak langsung dibawa oleh keluarganya. Dan pada Sabtu pagi warga tersebut meninggal," jelas Linda.
Meskipun ada kabar baik tentang pemulihan beberapa korban, tragedi ini masih meninggalkan dampak yang mendalam, dan perlu langkah-langkah lanjutan untuk menjamin keselamatan masyarakat di masa depan.
Dalam menanggapi kejadian tragis ini, Frida Layla Yahya yang merupakan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menyatakan bahwa pihaknya telah segera merespons dengan menerjunkan tim untuk menyelidiki penyebab keracunan massal tersebut.
BACA JUGA:Rupiah Ambruk ke Rp16 Ribu, Sri Mulyani Respons Santai: Ini Analisa Dampak Positif dan Negatifnya
"Tim sudah ke puskesmas untuk ambil sampel makanan dan muntahan. Karena kan kejadiannya dua hari berturut-turut dari sumber makanan yang sama. Tapi untuk pastinya kita menunggu hasil uji laboratorium," jelas Frida.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya serius untuk mengidentifikasi akar permasalahan dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Tindakan cepat dan terkoordinasi seperti ini menjadi kunci dalam menangani situasi kesehatan masyarakat yang mendesak dan kompleks.
Diharapkan hasil dari penyelidikan tersebut dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang faktor-faktor yang menyebabkan keracunan tersebut, sehingga langkah-langkah pencegahan yang tepat dapat segera diimplementasikan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat.