Meskipun propyphenazon sebelumnya pernah terkait dengan risiko anemia aplastik, namun dalam konteks yang tepat, yaitu sesuai dengan indikasi, dosis, dan aturan pakai yang disarankan, kandungan ini telah dipastikan aman untuk digunakan.
Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk mematuhi petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat, serta untuk menggunakan obat-obatan tersebut dalam jangka waktu yang singkat sesuai kebutuhan medis.
"Cara penggunaan juga sudah ada dalam kemasan. Jadi memang tidak untuk pengobatan dalam jangka waktu lama," jelas Effendi.
Dalam mengonsumsi obat-obatan, penting untuk memperhatikan dosis yang dianjurkan dan tidak menggunakan lebih dari yang disarankan tanpa petunjuk medis yang tepat.
BACA JUGA:Mau Wajah Awet Muda dan Terlihat Panjang Umur? Coba Rutin Makan 3 Buah Ini
Ini merupakan langkah preventif yang penting untuk meminimalkan risiko efek samping yang mungkin timbul dan untuk memastikan keamanan dan kesehatan masyarakat secara umum.
Selain itu, Effendi juga menegaskan bahwa sampai saat ini, belum ada laporan terkait kasus anemia aplastik pasca penggunaan obat yang sedang diperbincangkan di media sosial ini.
Bagaimanapun, apabila terdapat gejala atau keluhan yang terus berlanjut setelah mengonsumsi obat, disarankan untuk segera mencari bantuan dari tenaga medis atau fasilitas kesehatan terdekat guna mendapatkan evaluasi medis yang lebih mendalam.
Selain itu, BPOM RI kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya memeriksa kemasan, label, izin edar, dan tanggal kedaluwarsa produk obat yang mereka beli melalui fitur "CEK KLIK BPOM".
BACA JUGA:Viral! Ada Kawin Kontrak di Cianjur, Biayanya Tembus Ratusan Juta
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa masyarakat dapat mengakses informasi yang akurat dan memastikan keamanan dalam penggunaan produk obat.