Ustaz Khalid Basalamah juga menjelaskan pentingnya bagi orang tua untuk tidak mengajarkan anak-anak mereka tentang berpuasa setengah hari.
Hal ini karena puasa dalam Islam dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dan tidak ada ketentuan yang secara spesifik mengatur berpuasa setengah hari.
Oleh karena itu, lebih baik untuk mengajarkan anak-anak tentang puasa penuh sejak awal.
BACA JUGA:Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Tangerang Kota dan Tangsel Terbaru Maret 2024
Dalam syariat Islam tidak ada istilah berpuasa setengah hari, hanya puasa sehari penuh yang diakui.
Adanya pengajaran tentang berpuasa setengah hari dapat menyebabkan pemahaman yang keliru pada anak mengenai waktu yang sebenarnya dalam menjalankan ibadah puasa.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan pemahaman yang tepat dan konsisten kepada anak-anak mengenai prinsip-prinsip puasa dalam Islam, agar mereka memahami dengan jelas bahwa puasa dimulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
"Dan saran saya jangan menggunakan istilah puasa setengah hari, ini ngga bener ini puasa setengah hari. Tidak ada puasa setengah hari, yang ada hanya puasa full," ujar Ustaz Khalid Basalamah.
BACA JUGA:Bank BCA Siap Melayani Tukar Uang di Hari Lebaran 2024
Jika anak tidak kuat menjalani puasa sehari penuh dan meminta makan atau minum di tengah hari, maka orang tua dapat membolehkan mereka untuk membatalkan puasa pada hari tersebut.
Ini berarti anak-anak diperbolehkan untuk makan atau minum, dan puasa mereka dianggap batal pada hari itu.
"Jangan pernah bilang "Oh anakku hebat sudah puasa setengah hari" kemudian ini di turun temurunkan seakan memang ada puasa setengah hari dalam syariat," kata Ustaz Khalid Basalamah.
Itu dia penjelasan Ustadz Khalid Basalamah mengenai puasa anak-anak setengah hari.