Selain itu, para peserta juga diminta untuk mengisi kuesioner yang dirancang untuk mengevaluasi pola konsumsi karbohidrat olahan mereka secara umum.
Hasilnya menunjukkan bahwa responden yang mengonsumsi karbohidrat, baik pria maupun wanita, cenderung mendapat skor daya tarik wajah yang lebih rendah secara keseluruhan.
Tim peneliti menuliskan dalam survei mereka bahwa bahkan peserta yang biasanya mengonsumsi sarapan dan makanan ringan tinggi karbohidrat mengalami penurunan peringkat, walaupun sudah memperhitungkan faktor-faktor seperti indeks massa tubuh (BMI) dan usia.
Para peneliti dari Universitas Montpellier merencanakan untuk melangkah lebih jauh dengan mengambil sampel yang jauh lebih besar dalam penelitian berikutnya.
BACA JUGA:Anak Indigo Ramal Akan Ada Presiden Indonesia yang Terserang Sakit Stroke: Tidak Akan Lama Lagi...
Langkah ini dianggap penting untuk lebih memahami mekanisme di balik hubungan antara makanan yang dikonsumsi dalam memengaruhi bagaimana penampilan wajah seseorang.
Dengan melakukan penelitian dengan sampel yang lebih besar, diharapkan akan terungkap informasi yang lebih rinci dan mendalam mengenai bagaimana jenis dan jumlah karbohidrat yang dikonsumsi dapat mempengaruhi penilaian terhadap penampilan seseorang.
Penelitian yang dilangsungkan ini merupakan langkah penting dalam upaya untuk mengurangi konsumsi makanan karbo dan juga memahami lebih baik tentang dampak pola makan terhadap persepsi sosial dan penilaian terhadap daya tarik orang lain.