Setyo juga mengingatkan masyarakat untuk selalu memeriksa dan memastikan kestabilan bangunan tempat tinggal mereka sebelum kembali masuk ke dalam rumah.
"Jika ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan akibat getaran gempa, disarankan untuk tidak memasuki bangunan tersebut dan segera mencari tempat yang aman," jelasnya.
"Periksakanlah rumah Anda secara menyeluruh dan pastikan kekuatan bangunan cukup tahan gempa. Jika ditemukan kerusakan atau retakan pada bangunan, segera hubungi tim pemadam kebakaran atau pihak berwenang terkait untuk mendapatkan bantuan dan petunjuk lebih lanjut."
BACA JUGA:Gempar Kasus Inses Ibu dan Anak Kandung di Bukittinggi, Lakukan Hubungan Badan Selama 11 Tahun
PENJELASAN GEMPA BUMI TEKTONIK
Gempa bumi tektonik adalah jenis gempa bumi yang terjadi akibat pergeseran dan pelepasan energi di dalam kerak bumi akibat pergerakan lempeng tektonik.
Bumi terdiri dari beberapa lapisan, dan kerak bumi terbagi menjadi beberapa lempeng tektonik yang bergerak perlahan-lahan.
Ketika lempeng-lempeng ini berinteraksi, terjadi tekanan dan geseran di sepanjang batas lempeng tersebut.
BACA JUGA:Gempar Kasus Inses Ibu dan Anak Kandung di Bukittinggi, Lakukan Hubungan Badan Selama 11 Tahun
Ketika tekanan ini melebihi batas elastis batuan, energi dilepaskan dalam bentuk gempa bumi.
Gempa bumi tektonik adalah jenis gempa yang paling umum terjadi di seluruh dunia.
Mereka dapat memiliki kekuatan yang sangat besar dan mengakibatkan kerusakan yang serius, terutama di daerah-daerah yang berada di dekat batas lempeng tektonik.
Gempa bumi tektonik juga sering disertai oleh aktivitas vulkanik, terutama di daerah-daerah yang terkait dengan batas lempeng subduksi.
BACA JUGA:Gempa Bumi Guncang Pesisir Barat, Lampung Berkekuatan M 4,7
Selain gempa bumi tektonik, ada juga jenis gempa bumi lainnya, seperti gempa bumi vulkanik yang terkait langsung dengan aktivitas gunung berapi, dan gempa bumi intraplate yang terjadi di dalam lempeng tektonik.