Ukraina Klaim Berhasil Bunuh Perwira Tinggi AL Rusia Lewat Serangan Rudal

Sabtu 23-09-2023,22:31 WIB
Reporter : Maulana Ali Firdaus
Editor : Deden Rinaldi

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Ukraina mengklaim bahwa puluhan orang, termasuk komandan senior Angkatan Laut Rusia tingkat laksamana, tewas atau terluka dalam serangan rudal yang mereka lakukan terhadap markas Armada Laut Hitam Rusia di pelabuhan Krimea, Sevastopol, Jumat (22/9) kemarin.
 
Klaim tersebut diumumkan pihak intelijen Ukraina pada Sabtu (23/9) hari ini.
 
Serangan tersebut disebut telah mengakibatkan kebakaran besar di markas tersebut.
 
Ukraina segera merilis pernyataan dari angkatan bersenjata mereka serta mengungkapkan rincian serangan dan jumlah korban.
 
BACA JUGA: Warga NU Favoritkan Prabowo, Bagaimana dengan Muhammadiyah? Begini Menurut Survei Terbaru
 
Kepala intelijen Ukraina, Kyrylo Budanov, menyatakan bahwa serangan ini menewaskan "setidaknya sembilan orang," termasuk seorang tingkat laksamana.
 
Namun, ia menolak untuk mengkonfirmasi apakah rudal buatan Barat digunakan dalam serangan tersebut.
 
Sementara itu, pihak Rusia menyatakan bahwa salah satu personel mereka hilang setelah serangan itu terjadi.
 
Serangan ini terjadi pada saat pertemuan kepemimpinan Angkatan Laut Rusia sedang berlangsung, yang menambah signifikansi tindakan Ukraina tersebut.
 
BACA JUGA: Jokowi Main-Main dengan Data Intelijen, BRIN: Penyalahgunaan Kekuasaan
 
Kiev telah lama berkomitmen untuk mengambil kembali Krimea, yang dianeksasi oleh Moskow pada tahun 2014.
 
Rekaman di media sosial menunjukkan bahwa setelah serangan rudal, asap membumbung dari gedung-gedung di Kota Sevastopol.
 
Armada Laut Hitam Rusia memiliki posisi penting dalam mata Ukraina, dan sering kali dianggap sebagai salah satu simbol kekuatan militer Rusia.
 
Selama beberapa waktu, Ukraina telah melancarkan serangkaian serangan terhadap target-target di Krimea, termasuk sistem pertahanan udara dan dua kapal Angkatan Laut Rusia.
 
BACA JUGA: Polisi Tolak Laporan Pendukung Prabowo, Sebut Ada Unsur yang Belum Terpenuhi
 
Sumber militer Ukraina mengungkapkan bahwa rudal Storm Shadow, yang diberikan oleh Inggris dan Prancis, digunakan dalam serangan tersebut.
 
Komandan Angkatan Udara Ukraina, Jenderal Mykola Oleschuk, mengumumkan melalui layanan pesan Telegram bahwa akan ada serangan lebih lanjut.
 
Pasukan Ukraina telah meluncurkan serangan jarak dekat secara teratur terhadap pasukan Rusia di Krimea dalam beberapa waktu terakhir.
 
Pekan sebelumnya, Angkatan Laut Ukraina bahkan mengklaim telah menghancurkan baterai rudal pertahanan Rusia yang melindungi semenanjung tersebut, merusak kemampuan Rusia untuk bertahan dari serangan baru.
 
BACA JUGA: Saiful Mujani Ungkap Geng 212 Condong ke Prabowo, Gerindra: 'Kami Bersyukur Didukung Siapa Saja'
 
Selain aspek militer, serangan ini juga memiliki dampak simbolis yang sangat penting.
 
Armada Laut Hitam Rusia, selain menjadi platform untuk menyerang Ukraina, juga merupakan simbol utama kehadiran militer Rusia di wilayah Krimea yang telah berlangsung berabad-abad.
 
Mereka telah berbasis di Krimea sejak sebelum Rusia secara ilegal mencaplok semenanjung tersebut pada tahun 2014.
 
Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa lima rudal telah berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan udara mereka sebagai respons terhadap serangan Ukraina.
 
BACA JUGA: Warga NU Favoritkan Prabowo, Bagaimana dengan Muhammadiyah? Begini Menurut Survei Terbaru
 
Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, terus mengungkapkan tekad Rusia untuk menguasai kembali Krimea dan mencegahnya jatuh ke tangan Barat.
 
Kategori :