Rencananya, balap akan diselenggarakan sebanyak 24 lap (118,97 km), Moto2 sebanyak 19 lap (94,18 km), dan Moto3 sebanyak 17 lap (84,27 km).
1. Visa
Sebanyak 30 anggota tim Honda Racing Corporation (HRC) dikabarkan gagal mendapatkan visa ke India jelang keberangkatan pada Senin 18 September 2023 lalu. Akibatnya mereka terpaksa ketinggalan pesawat yang seharusnya terbang sesuai jadwal.
“Lebih dari 30 orang anggota tim kami tidak bisa naik pesawat,” ujar juru bicara HRC dikutip dari Speedweek.
BACA JUGA:Duh! Terpuruk di MotoGP, Fabio Quartararo Tak Akan Tinggalkan Yamaha
Persoalan serupa juga dialami oleh tim Liqui Moly Moto3. Bos tim Peter Ottl menyebut hanya tiga anggota timnya yang mendapat visa dari 14 orang yang mengajukan.
Itu membuat 11 orang yang visanya ditolak harus membeli tiket penerbangan baru.
2. Hotel Mahal
Biaya akomodasi MotoGP India 2023 dianggap sangat mahal. Hal itu disampaikan oleh bos tim Liqui Moly Moto3 Peter Ottl.
“Ini adalah salah satu balapan paling mahal. Harga hotelnya sangat tinggi,” kata Ottl dikutip dari Speedweek.
Masalah hotel juga dikeluhkan oleh bos tim PrustelGP, Florian Prustel. Ia bahkan khawatir dengan kebersihan makanan di India.
3. Masalah Kargo
Masalah kargo jadi salah satu yang jadi perhatian pada persiapan MotoGP India 2023. Kendaraan yang digunakan untuk mengirim logistik dianggap tak sesuai standar.
Panitia lokal menggunakan truk trailer untuk mengangkut perlengkapan tim dari bandara New Delhi ke Sirkuit Buddh.
Barang yang dibawa pun tanpa boks pelindung untuk mencegah kerusakan. Meski beberapa kiriman dikabarkan telat, sejauh ini tak ada barang rusak akibat pengiriman yang dianggap kurang layak.