JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat ini tengah dirumorkan bakal jadi calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingi Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Rumor itu semakin menguat setelah Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, membenarkan adanya pertemuan antara Ridwan Kamil dan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP.
Menanggapi kabar tersebut, Pengamat Politik Al-Azhar, Ujang Komarudin, menyatakan bahwa Ridwan Kamil memiliki peluang besar untuk menjadi Cawapres Ganjar Pranowo.
Ia bahkan mengungkapkan bahwa sebulan sebelumnya, ia menerima informasi tentang rencana tersebut.
Informasi tersebut menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo berencana untuk menjadikan Ridwan Kamil sebagai Cawapres Ganjar.
"Ada isu untuk menjadikan Ridwan Kamil menjadi cawapresnya Ganjar," ungkap Ujang Sabtu (9/9) hari ini.
Menurut Ujang, pernyataan itu seolah mengkonfirmasi kabar yang beredar, sehingga ia tidak kaget jika isu soal kemungkinan Ridwan Kamil menjadi Cawapres Ganjar Pranowo ramai diperbincangkan.
"Kalau sekarang ramai-ramai (rumor Ridwan Kamil Cawapres Ganjar) berarti saya membacanya informasi yang saya dapatkan benar," ujarnya.
BACA JUGA: Lika-Liku Nasib Mason Greenwood: Dikecam Klub dan Fans Sendiri Hingga Ditolak Mentah-Mentah AC Milan
Hal itu juga tampaknya dinilai sebagai bagian dari skema politik yang disusun oleh PDIP dan Jokowi.
Namun, Ujang juga menganggap bahwa kemungkinan Ridwan Kamil diusung oleh Partai Golkar, yang saat ini menjadi partai tempatnya bernaung, sangatlah kecil.
Ini disebabkan oleh fakta bahwa Airlangga Hartarto masih mendominasi di Partai Golkar.
"Golkar tidak akan mengusung Ridwan Kamil," kata Ujang.
Ujang berpendapat bahwa skema politik yang paling mungkin adalah PDIP akan mencoba menarik Ridwan Kamil keluar dari Partai Golkar.
Namun, dia mengakui bahwa langkah ini tidak akan mudah karena Golkar adalah bagian dari koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto.
Maka, meskipun Golkar mungkin bergabung dengan PDIP, peluang Ridwan Kamil untuk menjadi Cawapres tetaplah kecil.
Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran (UNPAD), Firman Manan, juga menyatakan bahwa Ridwan Kamil masih berada di bawah bayang-bayang Airlangga Hartarto jika ingin bermain di panggung politik nasional.
Ridwan Kamil saat ini masih menjadi kader aktif Partai Golkar dan menduduki jabatan strategis sebagai Wakil Ketua Bidang Penggalangan Pemilih di partai tersebut.
Menurut Firman, sulit bagi Ridwan Kamil untuk menjadi Cawapres jika ia tetap berada di bawah kendali Partai Golkar.
"Agak berat juga untuk Ridwan Kamil (keluar dari Golkar). Soalnya baru masuk masa harus keluar cepat," kata Firman.
Partai Golkar saat ini mendukung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden, sehingga menjadi sulit bagi Ridwan Kamil untuk bersaing dalam pemilihan Cawapres.
Namun, Firman menyebut bahwa jika Ridwan Kamil ingin menjadi Cawapres Ganjar Pranowo, maka ia harus berani mengambil langkah tegas dengan keluar dari Partai Golkar.
Namun, ini adalah keputusan yang sulit, mengingat keterlibatan Ridwan Kamil dalam struktur partai tersebut.
Firman juga menilai elektabilitas Ridwan Kamil tidak akan menyumbang pengaruh begitu besar jika ia dipasangkan dengan Prabowo Subianto sebagai Cawapres, terutama di Jawa Barat.
Sebaliknya, jika ia mendampingi Ganjar Pranowo, yang memiliki potensi besar untuk meraih kemenangan di Pemilu 2024, ada peluang bagi Ridwan Kamil untuk memenangkan pemilihan tersebut.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menjelaskan bahwa pembahasan mengenai Cawapres Ganjar Pranowo telah dilakukan secara internal dalam partai.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, bersama Presiden Joko Widodo, telah membahas siapa yang akan menjadi pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
“Presiden Jokowi dengan Ibu Mega membahas siapa bakal calon wakil presiden (Ganjar),” kata Hasto, Sabtu (9/9) hari ini.
Dari pembahasan ini, muncul tujuh nama kandidat Cawapres, yang kemudian mengerucut menjadi lima nama yang dipertimbangkan positif oleh rakyat.
PDIP akan melakukan kajian mendalam terhadap nama-nama tersebut.
Pertemuan antara Megawati dan Ridwan Kamil yang disebutkan oleh Hasto Kristiyanto adalah pertemuan tertutup yang membahas pembangunan beberapa monumen yang berkaitan dengan Bung Karno.
Ridwan Kamil telah aktif dalam membangun monumen-monumen tersebut sebagai bagian dari upaya untuk memperingati peran Bung Karno.
“Kami memberikan apresiasi (kepada Ridwan Kamil), tentu saja atas suatu program untuk membangun kesadaran terhadap Jas Merah, atas perjuangan Bung Karno," kata Hasto.
Kategori :