JAKARTA, POSTINGNEWS.ID – Pertumbuhan ekonomi digital berpotensi meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang di ASEAN.
Hal tersebut seiring dengan peluncuran ASEAN Digital Economy Framework Agreement yang ditargetkan pelaksanaannya pada 2025.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, ekonomi digital ASEAN berpotensi mengalami pertumbuhan hingga 330 miliar dollar AS atau sekitar Rp5.032 triliun pada 2025.
BACA JUGA:Buzzer Rusia Makin Menggila Usai Elon Musk Perlonggar Kebijakan Twitter
“Proyeksi itu ada karena kawasan ASEAN memiliki sumber daya energi alami yang besar sehingga dapat mendorong permintaan energi global. Itu merupakan keuntungan besar bagi ASEAN”.
“Sebagai bagian dari sustainability, kita juga harus mendorong adanya carbon credit market di ASEAN”.
“Kemudian, pekerjaan rumah kita ke depannya adalah mengembangkan industri hilir sebagai titik kunci dalam rantai pasok global,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto dalam siaran pers, Selasa 5 September 2023.
Kawasan ASEAN berpotensi menjadi jangkar stabilitas perekonomian global, sebab kawasan itu terus menunjukkan lintasan pertumbuhan yang menjanjikan.
Sepanjang tahun ini, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) ASEAN diproyeksi mencapai 4,6% dan di 2024 diproyeksikan akan mencapai 4,8%.
Pertumbuhan PDB tersebut diperkirakan akan sepenuhnya kembali ke tingkat sebelum pandemi pada tahun ini dengan variasi antarnegara.
Pada sisi lain, inflasi regional diperkirakan akan melambat namun tekanan harga akan bervariasi antarnegara pada 2023.
Foreign direct investment (FDI) dalam bidang manufaktur di ASEAN telah meningkat dua kali lipat selama dekade terakhir, bahkan melampaui China.
BACA JUGA:Tegas Berantas Korupsi, Zelensky Berani 'Sikat' Pendukungnya Sendiri
Dia menilai ASEAN juga perlu mengambil keputusan strategis yang berdampak. Bidang-bidang strategis yang pernah dibahas dalam Pertemuan Menteri Ekonomi kawasan sebelumnya yakni antara lain tentang bagaimana mendorong pertumbuhan lanskap kendaraan listrik ASEAN.