“Indonesia tertarik untuk melakukan hilirisasi sumber daya alam seperti nikel dan tembaga, serta memiliki fasilitas produksi baterai untuk kendaraan listrik,” ujar Airlangga.
Selanjutnya adalah bagaimana memperkuat hubungan perdagangan dan investasi regional, mendorong tindakan pembangunan berkelanjutan yang kolaboratif.
Misalnya dengan meluncurkan proyek energi ramah lingkungan seperti pembangkit listrik tenaga surya, dan menghubungkan ASEAN melalui alat strategis dan sistem pembayaran QR Regional.
BACA JUGA:Simak! Begini Cara Menaikan Limit Shopee Paylater, Mudah dan Anti Ribet!
BACA JUGA:Dapatkan Saldo OVO Gratis Senilai Rp80.000 Khusus di Bulan September 2023, Ikuti Langkah Mudah Ini!
“Nantinya, masyarakat Indonesia yang bepergian ke Malaysia, Thailand, Singapura maupun negaranegara ASEAN lainnya akan bisa melakukan pembayaran dengan QR. Kalau di Indonesia sendiri telah dipergunakan QRIS secara luas di banyak merchant. QRIS dikembangkan oleh Bank Indonesia, dan saat ini nilai transaksinya terus meningkat,” imbuh Airlangga.
Dia menuturkan bahwa fokus utama ASEAN-BAC adalah melakukan fasilitasi perdagangan, fasilitasi investasi, dan menarik FDI.
Selain itu, juga harus mampu mendorong terlaksananya prioritas-prioritas utama untuk memperkuat perdagangan dan investasi intraASEAN.
Indonesia sendiri, akan mempermudah proses customs dengan membuat sistem digital yang terintegrasi di antara kementerian/lembaga terkait atau biasa disebut e-goverment.
BACA JUGA:Update Daftar Harga Emas Antam dan UBS Pegadaian Hari Ini, 6 September 2023: Ada Penurunan!
BACA JUGA:Info Prakiraan Cuaca BMKG di Wilayah Jabodetabek Hari Ini Rabu, 6 September 2023
Dalam pertemuan itu delegasi Malaysia dipimpin oleh Deputy Chairman ASEAN-BAC Malaysia yakni Tan Sri Tony Fernandes, dengan didampingi Council Member Lim Chern Yuan, Executive Director ASEAN-BAC Malaysia Jukhee Hong, serta perwakilan dari beberapa perusahaan besar Malaysia.
Berbagai hal dibahas dalam pertemuan tersebut, antara lain tentang perdagangan dan sistem pembayaran lintas batas, serta perkembangan kendaraan listrik (EV).
“Kami sangat excited soal ASEAN, soal Indonesia. Kami harus memuji Pemerintah Indonesia, di mana hal itu membuka mata kita semua bahwa Indonesia sangat progresif (dari sisi ekonomi), juga sangat terbuka serta transparan (dari sisi pemerintahan),” ungkap Tony.