JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan menanggapi pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut Anies Baswedan dan Partai Nasdem tidak jujur dan amanah.
Sebagaimana diketahui, ucapan SBY itu terlontar usai Nasdem mengumumkan pasangan Anies Baswedan-Cak Imin akan berduet bersama dalam Pemilu 2024 pada 29 Agustus 2023 silam.
Anies Baswedan mengungkapkan bahwa diantara Nasdem dan Demokrat terjadi sebuah perbedaan pandangan hingga membuat keduanya tak dapat berjalan beriringan menuju Pemilu 2024 bersama.
BACA JUGA:Lika Liku Perjalanan Anies Baswedan Gaet Cak Imin Sebagai Cawapres
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan fakta yang terjadi dalam internal Demokrat dan Nasdem.
"Dalam hal ini ada beberapa fakta yang terpaksa saya harus sampaikan di sini, ini makanya disebut sebagai suratan takdir Allah maha mengatur. Mulai 27, 28, 29 (Agustus 2023), jadi minggu, senin, selasa itu percakapan intensif di jam 8," ucap Anies, dilansir dari Kanal Youtube Najwa Shihab pada Selasa, 5 September 2023.
Anies mengatakan bahwa pada 28 Agustus kedua partai itu telah memiliki perbedaan pandangan yang tidak dapat diatasi.
"Dan pada tanggal 28 itu, sudah ketemu situasi terjadi perbedaan pandangan yang tidak bisa dipertemukan," tutur Anies.
BACA JUGA:Anies Buka Suara Terkait Isu Dicap Pengkhianat-Ditinggal Partai Demokrat, Ini penjelasannya
Dia pun menjelaskan awal mula dirinya tertarik untuk meminang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada bulan Juni 2023. Anies mengungkapkan bahwa dirinya telah menyampaikannya kepada Surya Paloh, Nasdem, PKS dan Demokrat secara gamblang.
Kendati demikian, Surya Paloh tak ingin cepat-cepat memutuskan hal tersebut.
"Beliau (Surya Paloh) tidak menolak tapi beliau mengatakan 'itu adalah opsi yang boleh kita lakukan, pencalonan di ujung tapi tidak sekarang'," ungkap Anies.
Partai Demokrat yang terus mendesak Nasdem untuk segera mendeklarasikan pasangan Anies Baswedan-AHY tidak ditanggapi oleh Nasdem.
"Sesudah saya pulang haji, mulai dari sisi demokrat berharap itu segera dideklarasikan, segera disepakati. Dari sisi Nasdem tidak bersedia, nama itu tidak ditolak tetapi tidak dideklarasikan sekarang, dicoba sampai akhirnya tidak ketemu," jelas Anies.
BACA JUGA:Manuver 'Lompat Pagar' Muhaimin dari Prabowo ke Anies Baswedan Dipuji Pengamat