JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Fientje de Feniks, yang lahir di Batavia pada tahun 1893, adalah seorang perempuan keturunan Indo-Eropa yang dikenal karena kecantikan wajahnya yang memukau, matanya yang indah, dan tubuhnya yang seksi pada zamannya.
Namun, kondisi sulit memaksanya, bersama dengan banyak wanita lainnya, untuk terjun ke dalam profesi pramuria atau "nyai penghibur."
Fientje memasuki dunia malam dan menjadi seorang pramuria di sebuah rumah bordil yang dimiliki oleh seorang individu bernama Umar.
BACA JUGA:Jelang KTT ASEAN, Catat Daerah Ini Akan Diperketat Pengamanannya
Berkat kecantikannya, dia naik menjadi wanita penghibur kelas atas dengan layanan yang dihargai mahal oleh para prajurit.
Penampilannya yang seperti seorang putri membuat semua pria yang melihatnya terpesona, sehingga tidak ada yang akan menduga bahwa dia adalah seorang pramuria.
Namun, pada tanggal 17 Mei 1912, wanita keturunan Indo ini ditemukan tewas terapung dan terjebak di sebuah pintu air, dibungkus dalam karung di Sungai Kali Baru, Batavia, yang sekarang merupakan bagian dari Jakarta.
Kasus ini ditangani oleh Komandan Polisi Batavia, Komisaris Reumpol, yang meminta kesaksian dari beberapa saksi, termasuk teman-teman Fientje, untuk menggambarkan kronologi peristiwa tersebut.
BACA JUGA:Joe Biden Berniat Sambangi Vietnam, Tapi Tak Datang ke KTT ASEAN di Jakarta
Penyelidikan mencapai titik terang ketika seorang teman Fientje yang juga seorang PSK, Raonah, memberikan kesaksian langsung bahwa seorang pria bernama Gemser Brinkman telah mencekik Fientje dari sela-sela bilik bambu.
Brinkman adalah anggota dari Societeit Concordia, sebuah perkumpulan orang-orang Belanda berpengaruh di Batavia.
Meskipun Raonah awalnya dituduh berbohong dan memberikan kesaksian palsu oleh pengacara Brinkman, pengadilan akhirnya menemukan Brinkman bersalah dan menghukumnya dengan hukuman mati.
Namun, Brinkman sangat marah karena dianggap bersalah hanya karena dia seorang Belanda sementara Fientje dianggap tidak berharga karena dia seorang pelacur keturunan Indo.
Brinkman bahkan berbohong bahwa teman-temannya di Societeit Concordia akan membela dirinya dengan kuat, namun kenyataannya tidak demikian.