JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pemerintah China merespons klaim Amerika Serikat (AS) terkait pernyataan Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, tentang pelanggaran hukum laut internasional oleh China di Laut China Selatan (LCS).
China menilai bahwa pernyataan AS tersebut merupakan diplomasi menghasut dan diplomasi bohong yang dimainkan oleh AS.
Wang Wenbin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, menyatakan bahwa dalam rilis pers oleh Menteri Luar Negeri Indonesia, tidak ada muatan yang mendukung klaim AS.
Kedutaan Besar China di Indonesia juga berkomunikasi dengan pihak Indonesia dan menyatakan bahwa keterangan AS tidak benar.
BACA JUGA:Polisi Tangkap 12 Tersangka Pelaku Judi Online Pengepul Menggunakan Aplikasi Smartphone!
Wang Wenbin menekankan bahwa China telah berkomitmen dengan negara-negara Asia lain untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.
Dia juga menegaskan bahwa tindakan seperti diplomasi paksaan, diplomasi bohong, atau diplomasi menghasut merupakan contoh dari tindakan AS yang tidak konstruktif.
Wang Wenbin meminta AS untuk tidak campur tangan dalam isu Laut China Selatan dan tidak menciptakan perselisihan atau mengganggu keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut.
BACA JUGA:Modal Rebahan! Rekomendasi Game Penghasil Saldo Dana! Anti Iklan!
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya sepakat pada pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik dan Strategi Indo-Pasifik AS.
Mereka juga menyepakati bahwa klaim maritim China di LCS tidak sejalan dengan hukum internasional.
China telah mengklaim sebagian besar wilayah LCS dengan klaim “sembilan garis putus-putus,” yang telah menimbulkan ketegangan di kawasan tersebut.