JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pentagon menanggapi laporan insiden jatuhnya pesawat Yevgeny Prigozhin, pemimpin tentara bayaran Wagner.
Juru Bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder menilai laporan yang menyebut pesawat ditembak jatuh rudal belum bisa dipastikan kebenarannya.
Menurut Ryder, kemungkinan besar Prigozhin tewas karena dibunuh.
"Kemungkinan besar dia dibunuh," kata Ryder, Kamis (24/8) kemarin.
Laporan tersebut masih dalam tahap peninjauan dan pendalaman.
Beberapa pejabat Amerika Serikat mengungkapkan pesawat tersebut kemungkinan mengalami sabotase sehingga terjadi kecelakaan.
Pejabat-pejabat AS dan negara-negara Barat lain yang tak ingin disebutkan namanya juga mengklaim telah menyimpan bukti awal mengenai ledakan di dalam pesawat.
Namun, penyebab kematian Prigozhin sendiri masih belum bisa disimpulkan.
Presiden AS, Joe Biden, menuding Vladimir Putin, Presiden Rusia terlibat dalam insiden tersebut.
Ia juga mengaku tidak akan terkejut terhadap laporan kematian Prigozhin.
Media yang terkait dengan kelompok Wagner menuduh Kementerian Pertahanan Rusia terlibat dalam penembakan pesawat pribadi tersebut.
Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih juga memberikan tanggapan terhadap laporan tersebut.
Sebelumnya, Yevgeny Prigozhin, yang pernah menjadi orang kepercayaan Putin, muncul dalam sebuah video di Afrika.
Ia meninggalkan Rusia setelah upaya pemberontakan yang gagal pada bulan Juni dan berpindah ke Belarusia.
Kategori :