Tradisi Unik Suku Mangaia di Kepulauan Cook, Anak di Bawah Umur Diajari Hubungan Dewasa

Kamis 17-08-2023,21:27 WIB
Reporter : Nur Hana Putri Nabila
Editor : Deden Rinaldi

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Tradisi unik yang dijalankan oleh Suku Mangaia di Kepulauan Cook, khususnya terkait pembelajaran hubungan dewasa sejak dini, menjadi perhatian tersendiri.

Meskipun pandangan umum di banyak negara menganggap hubungan dengan anak di bawah umur sebagai bentuk pelecehan, Suku Mangaia justru memiliki pendekatan berbeda terhadap masalah ini.

Suku Mangaia, yang merupakan penghuni Kepulauan Cook di Samudra Pasifik Selatan, mengajarkan anak-anak mereka tentang hubungan dewasa secara langsung.

Kontras dengan pendekatan teori yang umumnya digunakan, suku ini mempraktikkan pembelajaran langsung melalui ritual khusus.

BACA JUGA: Habis Tolak Saudi dan Inter Milan, De Gea Lanjut Bikin Repot Bayern Munchen

Ritual yang dijalankan oleh Suku Mangaia ini melibatkan wanita dewasa yang melakukan hubungan dengan remaja laki-laki berusia 13 tahun.

Ritual ini dianggap sebagai bentuk pembelajaran awal mengenai hubungan dewasa.

Meskipun kontroversial dan konteksnya perlu dipertimbangkan, suku ini tetap mempertahankan tradisi ini dengan keyakinan yang kuat.

Pandangan yang berbeda ini berakar pada budaya dan norma yang diwariskan dari generasi ke generasi di kalangan Suku Mangaia.

Dalam pandangan budaya mereka, anak-anak tidak hanya diajarkan untuk memahami teori hubungan dewasa, tetapi juga dikenalkan pada pengalaman langsung sebagai bagian dari pendidikan mereka.

BACA JUGA:Pecundangi Sevilla, City Raih Trofi UEFA Super Cup

Sebagai bagian dari tradisi, suku ini mengadakan ritual khusus yang melibatkan wanita dewasa dan remaja laki-laki berusia 13 tahun.

Ritual ini dapat dianggap sebagai bentuk pembelajaran seksualitas yang berbeda dari norma umum.

Wanita dewasa dalam ritual ini bertindak sebagai pendidik bagi remaja laki-laki, mengajarkan berbagai posisi dan teknik dalam hubungan dewasa.

Namun, penting untuk mempertimbangkan bahwa praktik ini dapat memiliki konsekuensi serius, terutama dalam hal kesehatan fisik dan mental remaja yang terlibat.

Praktik ini juga mungkin memunculkan pertanyaan tentang kebebasan dan persetujuan dalam konteks ini.

Kategori :