Meskipun mereka mungkin mengisi dalam jangka pendek, mereka bukanlah sumber energi yang berkelanjutan.
Misalnya, satu porsi Top Ramen Rasa Ayam hanya mengandung 2g protein, yang merupakan 4% dari asupan harian yang direkomendasikan.
3. Terkait dengan Obesitas
Mie instan mengandung karbohidrat tinggi yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas jika dikonsumsi secara teratur.
BACA JUGA:Sandiaga Uno Ingatkan Anak Kost Terkait Rumor Harga Mie Instan Bakal Naik
Sebuah studi yang dilakukan di Korea Selatan menemukan bahwa orang yang makan mi instan lebih dari dua kali seminggu memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik, yaitu sekumpulan kondisi yang mencakup obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Misalnya, satu porsi Nissin Top Ramen Rasa Ayam mengandung 26g karbohidrat, yang merupakan 9% dari asupan harian yang direkomendasikan.
4. Peningkatan Risiko Kanker
Mie instan mengandung bahan kimia berbahaya seperti bisphenol A (BPA) yang digunakan pada kemasannya.
BACA JUGA:BREAKING NEWS! Sekretaris Mahkamah Agung, Hasbi Hasan Resmi Ditahan KPK Terkait Kasus Suap MA
Mengonsumsi mi instan secara rutin dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker lambung.
Sebuah studi menemukan bahwa wanita yang makan mi instan lebih dari dua kali seminggu memiliki risiko 68% lebih tinggi terkena kanker perut.
Misalnya, sebuah penelitian menemukan bahwa satu merek mie instan memiliki 140 kali jumlah BPA dalam kemasannya dibandingkan dengan jenis sup serupa yang dibuat dari mie segar.