JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Pada Senin (3/7), Israel melancarkan serangan militer berskala besar di Tepi Barat bagian utara yang diduduki dengan menggunakan serangan drone dan melibatkan ratusan tentara.
Serangan ini menyebabkan tujuh warga Palestina tewas.
Israel mengklaim bahwa operasi militer ini merupakan upaya kontraterorisme yang luas.
Operasi militer ini, yang dilakukan di bawah pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, termasuk yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Israel menggunakan buldoser, kendaraan lapis baja, dan pesawat tanpa awak dalam operasi militer ini.
Terlihat bahwa orang-orang bersenjata Palestina yang menggunakan penutup wajah menembaki tentara Israel ketika sirene berbunyi.
Di sisi lain, warga Palestina lainnya melawan dengan melemparkan batu.
Israel telah meningkatkan operasi di Tepi Barat bagian utara, yang mencakup kota Jenin dan kamp pengungsi yang berdekatan.
Daerah ini dihuni oleh kelompok-kelompok bersenjata Palestina dan menjadi tempat serangkaian serangan terhadap warga Israel serta serangan pemukim Yahudi terhadap komunitas Palestina.
Menteri Luar Negeri Israel, Eli Cohen, menyatakan bahwa mereka telah menyerang pusat terorisme di Jenin dengan kekuatan besar.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa tujuh orang tewas dalam serangan tersebut.
Jumlah korban tewas ini setara dengan serangan tentara Israel dua minggu sebelumnya di kamp pengungsi Jenin yang melibatkan tembakan rudal dari helikopter.
Militer Israel mengungkapkan bahwa mereka telah menyerang sebuah pusat operasi gabungan yang berfungsi sebagai pos komando untuk "Brigade Jenin", sebuah kelompok militan lokal.
Daerah ini secara nominal berada di bawah kendali Otoritas Palestina yang dipimpin oleh Presiden Mahmud Abbas, yang memiliki kendali administratif parsial di Tepi Barat.
Militer Israel menjelaskan bahwa target mereka termasuk pos pengamatan dan pengintaian, fasilitas penyimpanan senjata, dan tempat persembunyian bagi mereka yang diduga terlibat dalam serangan terhadap target-target Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Kekerasan dalam konflik Israel-Palestina semakin memburuk sejak awal tahun lalu, terutama di bawah pemerintahan Netanyahu yang baru mengambil alih kekuasaan pada bulan Desember.
Kategori :