JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Gelombang panas yang sangat ekstrem melanda India dan telah menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.
Korban tewas akibat kondisi ini tersebar di beberapa wilayah negara tersebut.
Sky India melaporkan bahwa pejabat pemerintah India telah mengeluarkan peringatan mengenai gelombang panas yang ekstrem sejak hari Minggu (18/6/2023) yang lalu.
Departemen Meteorologi India juga mengeluarkan peringatan serupa melalui ilmuwan mereka, Atul Kumar Singh.
"Atas potensi gelombang panas ini, kemungkinan akan terjadi selama beberapa hari ke depan," ujar Atul dalam keterangannya kepada pers.
BACA JUGA:Dulu Rizal Irawan Pernah Dituduh Lakukan Pemerasan, Kini Naik Pangkat Jadi Brigjen dan Tugas di BIN
Kawasan India Utara dikenal dengan suhu panas yang tinggi selama musim panas.
Selama seminggu terakhir, suhu di wilayah tersebut secara konsisten berada di atas rata-rata, dengan suhu tertinggi mencapai 43,5°C, atau setara dengan 110°F.
"Kriteria gelombang panas di India dinyatakan ketika suhu minimal 4,5°C (40°F) lebih tinggi dari biasanya atau mencapai suhu di atas 45°C (113°F). Sementara itu, di Inggris, gelombang panas dinyatakan ketika suhu mencapai 25°C (77°F) selama tiga hari berturut-turut," demikian laporan berita tersebut.
Dampak dari gelombang panas ekstrem ini, sebanyak 166 orang dilaporkan meninggal dunia dalam beberapa hari terakhir.
Di negara bagian Uttar Pradesh, sebanyak 119 orang meninggal akibat gelombang panas, sedangkan 47 orang meninggal di negara bagian Bihar.
Rumah sakit terbesar di distrik Ballia, Uttar Pradesh, juga dilanda banjir pasien yang mengalami kelelahan akibat panas.