JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, melontarkan kritik keras kepada Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
Pasalnya, Luhut sempat mengaku lebih mempercayakan kinerja Tenaga Kerja Asing (TKA) untuk proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser, Kalimantan Timur.
Said mengatakan, fenomena merekrut pekerja asing di Indonesia hanya marak terjadi pada rezim kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut dia, Jokowi secara tidak langsung telah merendahkan bangsanya sendiri. Sebab, sebagai pemimpin, dia tidak yakin dengan kemampuan SDM yang dimiliki negaranya.
"Sejak rezim ini, bangsa Indonesia langsung dianggap bodoh," ucap Said, dilansir Rabu, 14 Juni 2023.
Said mengungkapkan, persoalan ini bukan sesuatu yang baru terjadi. Dia menyebut pekerjaan tambang juga kebanyakan didatangkan dari luar negeri.
Padahal, menurutnya, Indonesia punya pengalaman di bidang industri sejak tahun 1980-an.
"Mulai dari pekerjaan tambang sampai pekerjaan sipil di IKN bangsa ini dianggap tidak mampu. Padahal 80 an kita sudah buat pabrik pupuk, kilang minyak, pesawat terbang apalagi hanya pekerjaan sipil," bebernya.
BACA JUGA:Loyalis Anies Baswedan Blak-blakan Soal Alasan PDIP Dekati Demokrat: 'Kalau Data Itu Dipakai..'
Adapun sebelumnya, Luhut mengaku terpaksa merekrut pekerja asing untuk pembangunan infrastruktur IKN demi mendapatkan kualitas yang baik.
"Oleh karena itu, saya lapor kepada Pak Presiden, pengawas itu kita terpaksa dengan segala hormat kita pakai bule-bule untuk menjadi kualitas," ungkap Luhut kepada wartawan, dilansir Rabu, 14 Juni 2023.
Alasannya, kata Luhut, lantaran proyek pembangunan ibu kota baru itu harus dikerjakan dengan sistem kebut, namun tetap mengedepankan ketelitian dan kualitas.
BACA JUGA:Alasan NasDem Usung Anies Baswedan, Benarkah Gegara Kecewa Ditolak Ganjar?
Dia juga tidak menampik kalau kualitas kinerja TKA jauh lebih baik dibanding pekerja lokal yang menurutnya masih di bawah standar.