JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Kelompok paramiliter bayaran Wagner, salah satu pihak Rusia yang terlibat dalam konflik dengan Ukraina, memutuskan untuk tidak menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan negara tersebut, Minggu (11/6).
Keputusan itu diungkapkan langsung oleh pimpinan Wagner Group.
"Dekrit dan keputusan yang dikeluarkan oleh Menteri Pertahanan Sergey Shoygu hanya berlaku untuk karyawan dan personel militer Kementerian Pertahanan. Perusahaan militer swasta Wagner tidak akan menandatangani kontrak dengan Shoygu," kata kepala Wagner, Yevgeny Prigozhin.
Prigozhin menjelaskan bahwa Wagner Group mengoordinasikan semua tindakan dan operasinya hanya dengan para komandan jenderal dan unit.
Mereka mengklaim kelompoknya memiliki kemampuan yang lebih baik dengan pengalaman yang mendalam dan struktur yang sangat efektif.
"Sayangnya, sebagian besar unit militer Rusia tidak memiliki efisiensi yang sama, karena Shoygu tidak dapat mengelola formasi militer secara normal," katanya.
"Oleh karena itu, fakta bahwa keputusan dan dekret tersebut hanya berlaku untuk Kementerian Pertahanan dan mereka yang berada di dalamnya," tambahnya.
Namun, ia menegaskan bahwa Wagner Group sepenuhnya tunduk pada kepentingan Rusia di bawah perintah dari pimpinan militer tertinggi.
Ia menyatakan bahwa perusahaan tersebut menjalankan tugas yang ditugaskan oleh Sergey Surovikin, komandan operasi militer khusus Moskow di Ukraina.
Pada hari Sabtu, Shoygu mengeluarkan dekret yang mewajibkan semua unit yang tidak berada di bawah Kementerian Pertahanan untuk menandatangani kontrak dinas militer dengan dirinya sebelum 1 Juli.
Namun, hanya kelompok Wagner yang menolak keputusan tersebut.
Kategori :