JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Kritikus Faizal Assegaf meminta Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, untuk bersiap-siap terhadap kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan melabuhkan dukungan kepadanya.
Pasalnya, ancang-ancang Jokowi bakal berkhianat kepada Prabowo sudah terlihat melalui sikap Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Megawati, kata dia, telah membuat keputusan bulat dengan PDIP untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai capres partainya.
Menurut Faizal, keputusan itu yang akan menjadi alat bagi Megawati untuk mengikat Jokowi sehingga terus menjadi petugas partai yang sejalan dengan dukungan PDIP terhadap Ganjar.
Oleh sebab itu, Faizal menilai kode dukungan Jokowi kepada Prabowo yang selama kerap diperlihatkan bakal sulit terealisasi.
"Ibarat cerita tentang dua ekor monyet yang asyik berburu pisang, tapi yang mereka panjat adalah pohon kelapa. Hasilnya terlihat lucu-lucuan. Tapi, tampaknya keinginan Prabowo tersebut sulit direalisasi. Sebab PDIP dan Megawati telah memutuskan Ganjar sebagai Capres dan menyandera Jokowi sebagai bagian perangkat pemenangan," tulis Faizal dalam akun media sosialnya, dikutip Kamis, 8 Juni 2023.
Faizal menyebut, kedekatan antara Jokowi dengan Prabowo saat ini hanyalah sebatas pemimpin dengan pembantu sekaligus lawan politik.
Hubungan keduanya masih dipertahankan demi menjaga kepentingan antara satu sama lain.
Artinya kata Faizal, kedekatan Prabowo bergabung ke kabinet Jokowi dengan harapan membuahkan kongsi politik yang kuat, ternyata justru menjadi kontradiktif.
BACA JUGA:AHY Masuk Bursa Kandidat Cawapres Ganjar, Demokrat Langsung Ucap Terima Kasih ke PDIP
Prabowo, kata dia, tidak sekadar gagal meraih sokongan kekuasaan Jokowi, tapi lebih parah lagi makin terpuruk di mata pendukungnya.
Dengan kondisi seperti ini, Faizal pun memprediksi adanya kemungkinan Prabowo bergabung dengan Koalisi Perubahan.
“Bisa jadi, situasi yang tidak elok itu merubah sikap politik Prabowo. Putar haluan bergabung dengan arus perubahan yang semakin masif mengusung Anies Baswedan. Peluang itu jauh lebih baik, daripada bermain politik kucing-kucingan dengan janji manis Jokowi yang berujung penghianatan dan kebohongan,” tandas Faizal.