JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Bambang Wuryanto, juga dikenal sebagai Bambang Pacul, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), memberikan tanggapan terhadap hasil survei elektabilitas yang dilakukan oleh Litbang Kompas.
Survei tersebut menunjukkan bahwa Prabowo Subianto berhasil melampaui Ganjar Pranowo.
Pacul menekankan bahwa ia tidak mempercayai hasil survei yang dibuat oleh orang lain.
Dengan nada bercanda Bambang mengatakan bahwa melakukan jajak pendapat di seluruh Indonesia membutuhkan anggaran sekitar Rp 850 juta hingga Rp 950 juta.
"Saya tidak percaya terhadap survei yang dibuat orang lain. Saya kurang percaya kalau dibuat orang lain. Begini biaya survei satu Indonesia itu minimal Rp 850 juta-950 juta,” kata Pacul dikutip dari Kompas.com, Minggu (28/5).
BACA JUGA:Sidang Perceraian Pertama Desta dan Nastaha Selesai, Hak Asuh Anak Jatuh ke Tangan Natasha
Pacul mempertanyakan siapa yang membayar lembaga survei ketika setiap hari lembaga survei merilis hasil survei.
Hal ini membuatnya meragukan apakah lembaga survei tersebut menerima pesanan survei.
“Kalau ada tiap hari ada lembaga survei yang mengeluarkan survei yang bayar siapa. Kita boleh bertanya dong. Kira-kira menerima pesanan yang bayar tidak," Pacul melanjutkan.
PDI-P sendiri telah melakukan survei pada bulan Oktober 2022 di seluruh daerah pemilihan di Indonesia.
Namun, Pacul tidak memberikan rincian hasil survei internal PDI-P tersebut.
Baginya, hasil survei tersebut menjadi informasi penting dalam membuat kebijakan internal partai.
"Hasil survei digunakan untuk kepentingan kebijakan partai,” kata Pacul.
Pacul mengibaratkan survei sebagai potret sosok.
Jika survei mengungkapkan kekurangan, maka dapat dilakukan tindakan untuk memperbaikinya.
“Survei itu hanya potret saja. Semisal seseorang saya potret. Kemudian tampak hidungnya agak mencong sedikit. Kemudian bikin mancung dengan operasi. Dan itulah aksi.
Nanti setelah aksi, kemudian survei atau potret kemudian sudah terlihat mancung. Dengan demikian hasil survei itu untuk melakukan langkah berikutnya,” demikian kata Pacul.
Hasil survei Litbang Kompas sebelumnya menunjukkan bahwa tiga calon presiden (capres) dengan elektabilitas tertinggi adalah Prabowo Subianto dengan 24,5 persen, diikuti oleh Ganjar Pranowo dengan 22,8 persen.
Anies Baswedan berada di posisi ketiga dengan 13,6 persen.
Survei ini dilakukan pada periode 29 April hingga 10 Mei 2023 dengan margin of error sekitar 2,83 persen.
Elektabilitas Prabowo sebagai Menteri Pertahanan mengalami peningkatan 6,4 persen dibandingkan dengan survei yang sama pada Januari 2023, di mana ia memperoleh elektabilitas sebesar 18,1 persen.
Sementara itu, elektabilitas Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah, berada pada angka 22,8 persen, mengalami penurunan sebesar 2,5 persen dibanding survei Januari 2023 di mana ia mendapatkan tingkat elektabilitas sebesar 25,3 persen.
Kategori :