JAKARTA - POSTINGNEWS.ID - Piyapong Pue-on, legenda timnas Thailand, memberikan komentarnya mengenai kerusuhan yang terjadi dalam final SEA Games 2023 antara timnas U-22 Indonesia dan Thailand. Pertandingan tersebut digelar di Olympic Stadium, Kamboja pada Selasa (16/5).
Dalam pertandingan tersebut, kedua tim bermain imbang 2-2 selama waktu normal. Kemudian, laga dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu (extra time). Di babak ini, situasinya menjadi tegang.
Puncak keributan terjadi setelah Irfan Jauhari mencetak gol pada menit ke-92. Kericuhan pun meletus, yang melibatkan tidak hanya para pemain, tetapi juga staf pelatih dari kedua tim.
Akibatnya, wasit akhirnya mengeluarkan lima kartu merah sebagai tindakan atas kejadian tersebut.
BACA JUGA:Erick Thohir Temui Prabowo di Kemenhan, Bahas Cawapres?
Kejadian itu pun telah menuai kekecewaan dari berbagai pihak, termasuk legenda timnas Thailand, Piyapong Pue-on.
Piyapong Pue-on, yang bermain untuk timnas Thailand dalam rentang waktu 1981-1997, turut menyesalkan tindakan oknum staf timnas U-22 Thailand dalam insiden tersebut. Baginya, sebagai seorang staf pelatih, seharusnya memberikan contoh dalam mengendalikan emosi, bukan menunjukkan perilaku yang tidak terpuji.
Menurut Piyapong, insiden kekerasan yang terjadi dalam final antara Timnas U-22 Thailand dan Indonesia harus menjadi pelajaran bagi para pemain Thailand, terutama dalam hal pengendalian emosi.
"Pertarungan itu bukanlah sesuatu yang tidak pernah ada dalam sepak bola, tapi itu adalah sesuatu yang seharusnya tidak terjadi dan tidak bisa dimaafkan," kata Piyapong dikutip dari thethao247.
BACA JUGA:Survei LSI Denny JA: Elektabilitas Ganjar Disalip Prabowo
Dalam hal ini, Piyapong Pue-on meminta Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) agar memberikan sanksi yang tegas kepada para oknum staf pelatih yang terlibat dalam kerusuhan tersebut. Menurutnya, jika tindakan tegas tidak diambil, maka kemungkinan terjadinya hal serupa dapat terulang.
"Yang salah adalah oknum staf pelatih, pokoknya harus ganti," kata dia.