JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - AKBP Achiruddin Hasibuan merupakan mantan Kabag Bin Ops Direktorat Narkoba Polda Sumut yang telah dijautih sanksi Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PDTH) dari anggota Kepolisian.
Kekayaan dan borok Achriruddin pun menjadi sorotan publik usai sang anak, Aditya Hasibuan melakukan aksi penganiayaan terhadap Ken Admiral.
Bahkan, Achriruddin diduga menjadi beking dalam kasus gudang BBM ilegal, hingga saat ini Polda Sumut masih mendalami kasus tersebut yang berada di Jalan Guru Sinumba Raya, Kecamatan Medan Helvetia.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut, Kombes Pol. Teddy Marbun menyebut tersangka dalam kasus BBM ilegal adalah PT Almira Nusa Raya (ANR).
"Terkait ilegal BBM, sementara ini tersangkanya adalah PT Almira," ungkap Kombes Pol. Teddy Marbun, dikutip dari Viva Rabu 3 Mei 2023.
Kombes Pol. Teddy Marbun masih terus mendalami keterangan dari Direktur Utama atas kasus BBM ilegal tersebut.
"Kita masih dalami Direktur Utamanya, atas nama Edy. Mudah-mudahan dugaan awal saudara AH menerima gratifikasi uang, Rp 7,5 juta dengan bervariasi. Ini akan kita kroscek dengan yang memberi," ujarnya.
Teddy Marbun menyebut Achiruddin menerima gratifikasi sebesar Rp 7,5 juta dan telah melanggar kegiatan ilegal migas Undang-undang migas dengan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
"Untuk keterkaitan dengan saudara AH, gratifikasi untuk mencari pintu masuk, kita kembangkan dengan aset-asetnya. Dengan menerima Rp 7,5 akan menjadi pintu masuk mengejar TPPU. Yang asetnya, sudah viral," ucap Teddy.
Lebih lanjut, Kombes Pol. Teddy Marbun mengatakan Polda Sumut masih mendalami BBM subsidi yang dijual ke industri.
"Masih didalami (BBM subsidi dijual BBM industri)," tutur Kombes Pol. Teddy Marbun.