JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Kementerian Agama (Kemenag) memastikan, bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah swasta 2023 sebesar Rp 4 triliun segera cair.
Namun berbeda dengan sebelumnya, tahun ini mulai diterapkan kebijakan BOS Majemuk untuk Madrasah.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M Isom Yusqi menjelaskan, BOS Majemuk adalah kebijakan pendanaan BOS dengan variatif nilai sesuai tingkat kemahalan di daerah tempat madrasah itu berada.
"Anggaran BOS madrasah tahun 2023 setiap daerah nilainya tidak lagi sama rata, tapi variatif sesuai tingkat kemahalan di daerah tempat madrasah itu beradam," kata Isom di Jakarta, Jumat 20 Januari 2023.
Isom menambahkan, bahwa besaran BOS MI, MTs, dan MA yang ada di Jawa, tidak sama dengan madrasah yang ada di Papua. Sebab, tingkat kemahalan barangnya memang berbeda.
“Dengan dana BOS Majemuk diharapkan madrasah bisa lebih memenuhi kebutuhan operasionalnya dan tentu saja akan meningkatkan mutu pendidikan di madrasah," ujarnya.
"Manfaatkan anggaraan ini sesuai peruntukannya dan secara akuntabel,” sambungnya.
Isom merinci, anggaran BOS Madrasah Swasta tahun 2023 tahap 1 yang tersedia akan dicairkan untuk 24.034 Madrasah Ibtidaiyah (MI) dengan anggaran sebesar Rp 1.722.236.140.000.
Kemudian sebanyak 16.667 Madrasah Tsanawiyah (MTs) dengan total anggaran BOS Madrasah Swasta tahun 2023 tahap 1 Rp1.446.216.940.000.
"Lalu 8.373 Madrasah Aliyah (MA) dengan anggaran BOS Madrasah Swasta tahun 2023 tahap 1 sebesar Rp801.145.035.000," terangnya.
Isom menyampaikan, pihaknya telah mempersiapkan aplikasi EDM ERKAM V.2 yang siap digunakan untuk proses penyaluran dana BOS Madrasah Swasta tahun 2023 dari RPL Pendis hingga rekening madrasah.
“Tahun ini tidak ada pembaharuan rekening, sehingga madrasah bisa menggunakan rekening yang dipakai untuk menerima BOS tahun sebelumnya,” pungkasnya.
Petunjuk Teknis Pencairan Dana BOS Madrasah Swasta 2023