JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto, dikabarkan tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2024.
Kabar tersebut merupakan sebuah isu yang mengejutkan bagi banyak orang, mengingat sosok Prabowo dianggap sebagai salah satu kandidat potensial dalam Pilpres mendatang.
Sikap Prabowo Subianto itu disebut-sebut sebagai langkah terbaik demi mengulangi kemenangan Anies Baswedan ketika berhasil mengalahkan PDI Perjuangan di Jakarta tahun 2017 silam.
Untuk diketahui, pada Pilkada di Jakarta tahun 2017 silam, Partai Gerindra pimpinan Prabowo Subianto mengusung Anies Baswedan jadi Gubernur DKI Jakarta.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa Prabowo Subianto, ketua Umum Partai Gerindra, ingin mengulangi keberhasilan pemilihan gubernur Jakarta tahun 2017,
Di mana Anies Baswedan yang diusung oleh Partai Gerindra berhasil mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diusung oleh PDI Perjuangan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Prabowo Subianto dikabarkan akan mundur dari kandidat capres dan mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Untuk hal tersebut, Prabowo memilih bergabung ke Partai NasDem yang telah berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Pertimbangannya, sejak Pilpres 2014 - 2019, PKS telah mendukung Prabowo dan Partai Gerindra, sehingga saat ini saatnya Gerindra mendukung PKS.
Koalisi Gerindra, Nasdem, Demokrat dan PKS sudah melampaui presidential threshold, ambang batas mencalonkan prediden - wakil presiden, yakni 20 persen kursi di parlemen (DPR RI).
Gerindra punya 78 kursi, Nasdem 59 kursi, Demokrat 54 kursi dan PKS 50 kursi. Total kursi jika nantinya berkoalisi, yakni 241 kursi atau 41,91 persen.
Namun, sampai saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak Prabowo atau koalisi yang ia pimpin mengenai keputusan tersebut.
Sehingga, kabar ini masih dianggap sebagai isu belaka sampai ada pengumuman resmi dari pihak terkait.