Wajib Tau! Jalan Kaki Dapat Cegah Pikun Dikemudian Hari
Jalan Kaki, Image oleh Mabel Amber, who will one day from Pixabay----
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID – Jalan kaki merupakan sebuah aktivitas yang santai dan bisa membuat tubuh sehat. Terlebih lagi jika dilakukan secara rutin.
Berjalan kaki juga ternyata memiliki benefit, salah satunya dapat mencegah masalah yang disebabkan bertambahnya usia seseorang?
Ya, menurut sebuah studi, berjalan kaki secara cepat setiap harinya, dapat menurunkan risiko seseorang kena penurunan kognitif dan penyakit terkait usia lainnya.
Temuan ini diungkap ahli dalam JAMA Neurology, demian seperti dilaporkan Insider, via ANTARA.
BACA JUGA:Awas! Urine Berwarna Kemerahan, Ini Penyebabnya
Menurut studi yang dilakukan para peneliti dari University of Sidney itu, sedikitnya 3.800 langkah per hari memiliki manfaat mencegah risiko demensia atau pikun di kemudian hari.
Dalam menentukan kesimpulannya, para ahli mempelajari data 78.430 orang dewasa yang sebagian besar berkulit putih di Inggris, berusia 40-70 tahun.
Adapun data yang dipelajari para ahli adalah tentang jumlah langkah, kecepatan rata-rata, dan hasil kesehatan selama sekitar tujuh tahun masa tindak lanjut.
Mereka menemukan untuk setiap 2.000 langkah peserta per hari, rata-rata, risiko kematian dini mereka 8-11 persen lebih rendah.
BACA JUGA:Wajib Baca! Manfaat Buah Cermai Untuk Kesehatan
Tetapi, berjalan kaki 3.800 langkah sehari memiliki manfaat, khususnya untuk kesehatan otak, mengurangi risiko demensia hingga 25 persen, menurut data.
Orang yang berjalan sekitar 9.800 langkah per hari memiliki risiko demensia 50 persen lebih rendah.
+++++
Jalan kaki Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr. Amir Aziz Alkatiri, Sp.JP (K), FIHA, FSCAI, rahasianya adalah pencegahan.
Kata dr. Amir, cara mencegah penyakit jantung adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, dibarengi dengan pemeriksaan kesehatan rutin.
"30 menit sekali jalan sudah sangat cukup, sampai keluar keringat,” kata dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
“Faktor berat badan menjadi sangat penting yang disesuaikan dengan tinggi badan (menjaga IMT tetap normal 18,5-24,9)," ujar dia dalam diskusi RS Medistra HealthTalk bertajuk "Mengenal Penyakit Jantung Koroner".
BACA JUGA:Wajib Baca! Kondisi Moon Face Bikin Wajah Bulat
Penerapan pola makan sehat juga mencakup konsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan.
Selain itu, membatasi jumlah lemak jenuh dan lemak trans merupakan langkah penting untuk mengurangi kolesterol darah dan menurunkan risiko penyakit arteri koroner.
Tingkat kolesterol darah yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri atau aterosklerosis, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-