Drama Duren Tiga, 3 Perwira Berpangkat Jenderal Langsung Ditangani Inspektorat Khusus Polri
Kuasa Hukum Bripka RR Sebut Ferdy Sambo Sodorkan Mata Uang Asing --Tangkapan layar/YouTube Polri TV--
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Drama Duren Tiga sampai saat ini masih menjadi sorotan publik.
3 perwira berpangkat Jenderal yang terseret dalam Peristiwa Duren Tiga tersebut terus didalami Inspektorat Khusus (Itsus) Polri terkait data, fakta, serta bukti-bukti lain.
Tiga jenderal yang berposisi sebagai Kapolda tersebut diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, benarkan lalu apa perannya?
Nah, terkait 3 kapolda itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo akhirnya angkat bicara. Dedi menegaskan Polri sudah mendengar dugaan melibatkan tiga kapolda.
“Sekadang belum diperiksa. Proses pemeriksaan belum dilakukan. Kami sudah mendengar soal itu (Keterlibatan 3 Kapolda),” terang Dedi Prasetyo, Selasa 6 September 2022.
Ketiga Kapolda yang santer menjadi bahan buruan pemberitaan itu yakni Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Panca Putra, dan Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta.
“Tadi malam saya dengan Pak Irwasum dan Itsus sampai dengan hari ini. Saya pastikan Itsus belum melakukan pendalaman dan pemeriksaan kepada yang bersangkutan,” imbuh Dedi di Mabes Polri.
Itsus Polri dipastikan bekerja berdasarkan bukti, fakta yang ditemukan. Jika ditemukan fakta soal keterlibatan 3 kapolda itu, maka akan ditindaklanjuti lebih jauh.
“Saat ini Polri sedang fokus melakukan penyelesaian berkas perkara atas 5 tersangka di kasus pembunuhan berencana Brigadir J. Soal 3 Kapolda itu, tunggu Itsus,” ucap Dedi.
Tiga Kapolda ini diduga terendus upaya obstruction of justice (merintangi penyidikan) kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Tim khusus (Timsus) sudah menerima informasi soal dugaan keterlibatan 3 kapolda tersebut.
“Informasi itu sudah diterima oleh Timsus. Nanti timsus akan mendalami apabila memang ada dugaan keterkaitan dengan kasus FS,” kata Dedi Prasetyo.
Kabarnya, ketiga Kapolda tersebut berbagi tugas menyebarkan informasi tembak menembak dan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada Putri Candrawathi ke sejumlah pihak.
Sebagaimana dilansir dalam laporan Majalah Tempo edisi 5 September 2022, dua petinggi Polri mengetahui komunikasi antara Irjen Pol Fadil Imran dan Ferdy Sambo.
Petinggi Polri mengatakan Ferdy Sambo menghubungi Fadil Imran satu atau dua jam usai pembunuhan Brigadir Yosua.
Temukan konten postingnews.id menarik lainnya di Google News
- Tag
- Share
-