Gantikan Suharso Monoarfa, Muhammad Mardiono Ditunjuk Jadi Plt Ketum PPP

Gantikan Suharso Monoarfa, Muhammad Mardiono Ditunjuk Jadi Plt Ketum PPP

Ilustrasi Logo PPP-Twitter-

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memilih Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua umum menggantikan Suharso Monoarfa.

Mukernas yang mengusung tema "Konsolidasi dan Sukses Pemilu 2024" itu dihadiri ketua dan sekretaris dari 27 DPW PPP se-Indonesia.

Muhammad Mardiono dalam keterangannya, Senin (5/9/2022), mengatakan menerima amanah yang diputuskan dalam rapat pengurus harian untuk mengisi jabatan Plt. Ketua Umum PPP.

Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menambahkan, atas dukungan dan doa para kiai, ia akan bekerja keras agar PPP bisa bangkit di Pemilu 2024.

BACA JUGA:Naikkan Harga BBM, Matan Menko Perekonomian Sebut Pemerintah Tidak Kreatif

Sementara itu, Ketua Majelis Syariah PPP Mustofa Aqil Siradj mengatakan, keputusan yang diambil atas usulan berbagai pihak itu diharapkan bisa bermanfaat dan lebih baik untuk partai.

Mustofa menyebutkan, pihaknya tidak bisa menahan gejolak protes, suara, dan usulan dari berbagai pihak. Ia juga mengatakan keputusan tersebut semata-mata merespon kiai dan berbagai pihak.

Adapun Ketua Majelis Kehormatan PPP Zarkasih Nur mengatajan, tidak ada kebencian terhadap pemimpin sebelumnya, yakni Suharso Monoarfa.

+++++



Zarkasih menyebutkan, ke depan kepemimpinan PPP akan dilakukan penuh kebersamaan, persatuan, dan kasih sayang, sehingga bangsa Indonesia menjadi lebih makmur, sejahtera, dan rakyat menjadi umat yang rahmatan lil alamin.

Lebih lanjut, Zarkasih mengatakan tetap berhubungan baik dengan Suharso. Ia menegaskan tidak ada yang menaruh kebencian ataupun kemarahan.

Ditambahkan Zarkasih, dalam menghadapi masalah sekarang ini, pihaknya mengharapkan Suharso melepas tugasnya sebagai Ketua Umum PPP.

Sebelumnya, Majelis PPP telah dua kali mengirimkan surat kepada Suharso dan memintanya mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PPP. Namun, Suharso tidak kunjung menanggapi surat tersebut.

BACA JUGA:Reaksi Mahasiswa dan Buruh Soal BBM Naik, Berencana Akan Kepung Istana dan DPR

Selain itu, ada pula rentetan aksi yang meminta Suharso mundur dari jabatannya, antara lain dari para santri, kader PPP, hingga para pecinta kiai. Aksi tersebut merupakan buntut dari ucapan Suharso terkait "amplop kiai" dan hal lain yang dinilai tidak sesuai dengan AD/ART PPP.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: