Diskusi Reset Indonesia Diadang di Madiun, Tapi Disambut Ratusan ASN di Trenggalek
Diskusi buku Reset Indonesia sempat dihentikan aparat di Madiun, namun berjalan lancar dan dihadiri ratusan ASN saat digelar di Trenggalek.-Foto: IG @idbaruid-
JAKARTA, PostingNews.id — KEGIATAN diskusi buku Reset Indonesia kembali bergulir di Jawa Timur. Kali ini acaranya berlangsung di Kabupaten Trenggalek pada Senin 22 Desember 2025. Salah satu penulis buku tersebut, Dandhy Dwi Laksono, mengatakan forum diskusi di Trenggalek justru berjalan lancar dan dihadiri ratusan aparatur sipil negara.
“Dihadiri para aparatur sipil negara (ASN)” kata Dandhy kepada wartawan pada Selasa 23 Desember 2025.
Kelancaran di Trenggalek itu kontras dengan kejadian dua hari sebelumnya. Diskusi buku Reset Indonesia yang digelar di Kecamatan Nglames, Kabupaten Madiun, berujung dihentikan. Aparat dari unsur desa, kecamatan, hingga kepolisian datang dan meminta kegiatan tersebut dibubarkan dengan alasan tidak mengantongi izin.
Dandhy menceritakan, situasi berubah tepat ketika acara hendak dibuka. Sejumlah aparat pemerintah, bintara pembina desa, hingga polisi tiba-tiba datang dan meminta diskusi dihentikan. Padahal, menurut dia, panitia telah menempuh prosedur pemberitahuan sebagaimana mestinya.
BACA JUGA:Di Tengah Pembatasan Bantuan Asing, Wali Nanggroe Tetap Cari Jalan untuk Aceh
“Surat panitia dicetak dan disampaikan kepada kepolisian setempat satu hari sebelum kegiatan dimulai,” ujar dia.
Upaya untuk menyelamatkan diskusi sempat dilakukan. Dandhy bersama tim penulis lain seperti Farid Gaban, Yusuf Priambodo, dan Benaya Harobu mencoba bernegosiasi dengan aparat agar acara tetap bisa berjalan. Namun jalur mediasi itu mentok. Aparat tetap meminta kegiatan dihentikan.
“Akhirnya kami pindah tempat,” ucap dia.
Cerita yang berbeda justru muncul di Trenggalek. Diskusi yang dihadiri ratusan ASN itu berlangsung tanpa gangguan. Dalam forum tersebut, para penulis membedah berbagai isu yang menjadi isi buku Reset Indonesia. Mulai dari reformasi pendidikan, persoalan lingkungan, kondisi pertanian, hingga penolakan warga terhadap tambang emas. Topik yang kerap dianggap sensitif pun ikut dibahas.
“Bahkan soal ide federalisme kami bahas,” kata Dandhy.
BACA JUGA:Whoosh Terlalu Berat Ditanggung BUMN, Pemerintah Diminta Ambil Alih Pengelolaan
Pihak kepolisian mengakui adanya peristiwa penghentian diskusi di Nglames. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Jules Abraham Abast membenarkan bahwa diskusi buku Reset Indonesia memang sempat dihentikan. Namun ia tidak merinci alasan kepolisian melakukan tindakan tersebut.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Nglames Ajun Komisaris Polisi Gunawan sebelumnya membantah tudingan bahwa pembubaran dilakukan oleh polisi. Bantahan itu disampaikan melalui sejumlah media lokal. Menurut Gunawan, panitia menyampaikan pemberitahuan acara secara mendadak dan belum sepenuhnya memenuhi prosedur.
Gunawan juga mengklaim polisi sebenarnya tidak melarang diskusi berlangsung. Ia menduga keputusan penghentian kegiatan justru berasal dari aparat pemerintahan setempat. Perbedaan versi inilah yang membuat pembubaran diskusi Reset Indonesia di Madiun masih menyisakan tanda tanya, terutama ketika acara serupa di Trenggalek justru bisa berlangsung terbuka dan dihadiri ratusan ASN tanpa hambatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News