PBNU Diambang Pecah! Ratusan Kiai Jawa Serukan 'Mosi Tidak Percaya', Ancam Bikin Pengurus Tandingan Jika MLB Ditolak

POSTINGNEWS.ID --- Mendung tebal sedang menggelayuti langit Nahdlatul Ulama (NU). Konflik internal di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang tak kunjung usai kini mencapai titik didih.

Ratusan kiai pesantren se-Pulau Jawa yang tergabung dalam Forum Kiai NU Jawa akhirnya mengambil sikap tegas. Dalam pertemuan akbar di Bandung, Jumat (12/12) kemarin, mereka melayangkan ultimatum keras: Segera gelar Musyawarah Luar Biasa (MLB) atau kami buat PBNU Tandingan!

Situasi ini menandakan adanya keretakan serius yang meresahkan warga nahdliyin. Berikut 3 poin krusial dari "pemberontakan" moral para kiai Jawa tersebut:

BACA JUGA:Gus Yahya Ngaku Lepas Konsesi Tambang Pun Tak Masalah, Tapi Siapa Mulai Bawa Isu Itu ke Meja PBNU?

1. Mosi Tidak Percaya pada Dua Kubu

Forum Kiai NU Jawa menilai konflik di PBNU sudah tidak sehat karena terbelah menjadi dua faksi besar: kubu K.H. Miftahul Akhyar dan kubu K.H. Yahya Cholil Staquf.

Koordinator Forum, Faris Fuad Hasyim, menegaskan bahwa pihaknya tidak memihak salah satu, melainkan tidak percaya pada keduanya.

"Kami forum Kiai NU Jawa menyatakan mosi tidak percaya terhadap pengurus besar Nahdlatul Ulama baik itu dari Kubu Kiai Miftahul Akhyar ataupun Kubu Kiai Yahya Khalil," tegas Faris.

Friksi elit ini dinilai telah memicu kegaduhan hingga ke tingkat ranting (akar rumput) dan memecah belah persatuan umat.

BACA JUGA:PBNU di Persimpangan Jalan, Mahfud MD Bilang Penunjukan Pj Bisa Jadi Titik Runtuh Organisasi

2. Tuntutan Mundur & MLB Netral

Solusi yang ditawarkan forum ini tergolong radikal: Reset Total. Mereka mendesak agar seluruh pimpinan PBNU hasil Muktamar Lampung mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral.

Selanjutnya, mereka menuntut pembentukan panitia Musyawarah Luar Biasa (MLB) yang bersih dari kepentingan kedua kubu yang bertikai.

Syarat: Panitia MLB harus melibatkan unsur PBNU, PWNU (Wilayah), dan PCNU (Cabang) secara adil.

Tujuan: Melakukan evaluasi total, koreksi organisasi, dan memilih nakhoda baru yang bisa menyatukan kembali NU.

BACA JUGA:PBNU Pecah Kubu, Gus Yahya Tak Mau Tumbang Tanpa Muktamar

3. Ultimatum 3 Bulan: "PBNU Tandingan" Siap Berdiri