Video Lama Naik Lagi, Kades Icha di Magelang Balik Diserang Warganet
Aksi kades joget saat demo di jakarta --
JAKARTA, PostingNews.id — Viralnya sebuah video yang menampilkan seorang Kepala Desa di Magelang berjoget di tengah kerumunan aksi langsung memantik percakapan riuh di media sosial. Sosok yang menari dalam balutan seragam cokelat itu adalah Icha, Kades Somokaton, Kecamatan Ngluwar.
Video itu beredar kencang di TikTok dan Instagram, salah satunya lewat akun @suararakyat_45 yang mendapat puluhan ribu likes. Dilihat pada Jumat, 12 Desember 2025, komentarnya menembus lebih dari 21 ribu dan dibagikan hampir tiga ribu kali. Tingginya interaksi publik membuat isu ini cepat membesar dan ikut memengaruhi cara orang melihat aksi para Kades belakangan ini.
Narasi yang menempel pada unggahan tersebut mengaitkan Icha dengan gelombang unjuk rasa para Kepala Desa yang menuntut pencabutan PMK Nomor 81 Tahun 2025 tentang pengalokasian dana desa. Namun Icha membantah bahwa video itu berasal dari aksi terbaru. Ia menegaskan video tersebut adalah rekaman lama yang dipoles ulang seakan-akan terjadi sekarang.
Saat dimintai penjelasan, Icha berkata, “Ya kan itu video lama. Ini barusan saya juga di WA dari Polres. Itu kan video sudah lama waktu apa (tahun 2023), tuntutan naik jabatan, kenapa di-framing sekarang?” ucapnya. Ia mengaku keberatan karena video lawas itu dipakai untuk menggiring opini bahwa dirinya ikut aksi di Jakarta.
BACA JUGA:PBNU di Persimpangan Jalan, Mahfud MD Bilang Penunjukan Pj Bisa Jadi Titik Runtuh Organisasi
Icha lalu menguraikan bahwa rekaman itu diambil saat aksi tahun 2023 terkait perpanjangan masa jabatan Kepala Desa. Ia datang sebagai bentuk solidaritas bersama rombongan Kades dari Kabupaten Magelang. Menurutnya, peristiwa tersebut tak ada kaitan apa pun dengan demonstrasi terbaru. Ia juga merasa dirugikan karena penyebaran ulang video itu bisa mencoreng reputasinya yang selama ini ia jaga.
“Terus hal-hal seperti itu kan ini banyak menurut saya banyak buzzer yang akan menjatuhkan Kades,” ujarnya. Ia memastikan tak pernah melanggar aturan dan tetap bekerja sesuai koridor hukum. Kalimatnya mengalir datar, tetapi terasa ada tekanan dari kegaduhan yang mengarah ke dirinya.
Ia menambahkan bahwa ia bekerja apa adanya dan tetap tegak meski ada pihak yang mencoba memojokkannya. “Karena selagi saya di jalan, di rel yang benar, saya tidak takut apa pun,” tegasnya. Ia juga menyinggung adanya oknum yang berusaha menyamaratakan semua Kades seolah-olah berperilaku buruk, padahal kondisi di lapangan tidak sesederhana itu.
Untuk memperjelas posisinya, Icha mengatakan bahwa pada hari aksi di Jakarta, ia justru berada di kampungnya dan melayani warga. “Saya 28 jam lho melayani masyarakat saya dan ambulans saya driver-in sendiri untuk melayani masyarakat,” katanya. Ia menyebut hari itu ia dua kali mengantar pasien ke RSUD Sleman dan RSUD Muntilan. Aktivitas ini, ujarnya, menunjukkan bahwa ia tidak berada di lokasi demonstrasi seperti yang digambarkan di media sosial.
BACA JUGA:Pemilu 2029 di Era Deepfake, Demokrasi Kita Bisa Terseret Ilusi
Icha memastikan tidak ada instruksi dari pemerintah Kabupaten Magelang untuk berangkat ke Jakarta, sehingga para Kepala Desa di wilayah itu memilih tetap berada di daerah masing-masing. Ia menyebut desanya termasuk yang tertib dan tidak memiliki persoalan dalam pencairan dana desa tahap kedua. Administrasi, katanya, berjalan aman dan tak pernah menimbulkan masalah.
Dengan viralnya video tersebut, Icha berharap publik lebih berhati-hati dalam menerima informasi. Ia meminta agar masyarakat tidak ikut menyebarkan misinformasi yang bisa merugikan perangkat desa yang bekerja dengan integritas. Ia menutup keterangannya dengan pesan agar warganet tetap bijak sebelum menarik kesimpulan dari potongan video yang beredar liar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News