Masih Pede Jualan Cuma Modal Foto? Awas Brand Kamu 'Lenyap' Ditelan Algoritma!

Masih Pede Jualan Cuma Modal Foto? Awas Brand Kamu 'Lenyap' Ditelan Algoritma!

Ilustrasi Berita--vritimes.com

POSTINGNEWS.ID --- Medan Perang yang Makin Brutal Sobat pebisnis, mari kita bicara jujur. Di era scrolling tanpa henti ini, seberapa yakin kamu kalau audiens bakal berhenti di postingan fotomu yang (maaf) membosankan? Riset membuktikan, manusia zaman now punya rentang perhatian alias attention span yang lebih pendek dari ikan mas koki. Cuma 3 detik! Kalau dalam hitungan detik itu kamu gagal mencuri perhatian mereka, bye-bye, kamu dianggap gaib.

Inilah realita pahit pemasaran digital hari ini. Perhatian audiens adalah mata uang paling mahal. Dan satu-satunya cara buat merampok perhatian itu bukan dengan teks panjang lebar, tapi dengan Video Iklan. Kalau brand kamu masih ragu-ragu buat terjun ke format video, siap-siap aja digilas kompetitor yang lebih sat-set main visual.

BACA JUGA:Ramai Tuduh Ijazah Palsu, Hakim MK Arsul Sani: Nih, Disertasi Asli sampai Foto Wisuda Sekalian

Kenapa Algoritma "Benci" Konten Diam? 

Coba deh buka Instagram, TikTok, atau YouTube. Apa yang mendominasi feed kamu? Video, video, dan video. Platform raksasa ini sudah mengubah total algoritmanya. Mereka memprioritaskan konten bergerak (motion) karena terbukti bikin pengguna betah berlama-lama di aplikasi.

Di sinilah peran vital High Angle masuk. Sebagai studio pembuatan video iklan yang aware banget sama dinamika ini, High Angle bukan cuma sekadar tukang rekam. Mereka adalah partner strategis yang paham kalau video itu harus punya "nyawa". Layanan mereka dirancang terintegrasi, mulai dari brainstorming konsep gila di pra-produksi, eksekusi syuting yang cinematic, sampai distribusi yang tepat sasaran. Tujuannya satu: Memastikan brand presence kamu nggak cuma numpang lewat, tapi nancep di ingatan.

BACA JUGA: Foto Estetik Bareng Pasangan Kini Bisa Dibuat Pakai AI, Nggak Perlu Fotografer Mahal!

Bukan Sekadar Video, Tapi Senjata 

Psikologis High Angle membocorkan rahasia kenapa video bisa jadi game changer. Ini soal psikologi, Bro!

Emosi yang Terkoneksi: 

Video menawarkan pengalaman imersif. Musik, ekspresi wajah, dan tone warna bisa membangun emosi yang nggak bisa dilakukan oleh selembar foto.

Marketing Funnel yang Fleksibel: 

Mau itu tahap kenalan (awareness), PDKT (consideration), sampai jadian (conversion), video bisa diatur mood-nya. High Angle jago meracik ini, mulai dari video pendek viral, storytelling yang menyentuh hati, sampai video edukasi fitur produk yang to the point.

BACA JUGA:Lagi Trending! Netizen Bisa Foto Bareng Artis Idola Tanpa Ketemu Langsung, Cuma Modal Gemini AI, Begini Cara Bikinnya!

Production House Indonesia yang Paham Tren 

Sebagai salah satu pemain kunci di skena Production House Indonesia, High Angle sadar betul kalau tren video itu bergerak secepat kilat. Apa yang works tahun lalu, belum tentu efektif tahun ini. High Angle mencatat tiga tren "dewa" yang wajib diadaptasi:

Wajib Vertikal (9:16): Karena mayoritas manusia hidup di HP, format vertikal untuk Reels/TikTok/Shorts adalah harga mati. Jangan maksa audiens miringin HP!

Storytelling yang 'Manusiawi': Iklan yang terlalu "jualan" bakal di-skip. Audiens mau cerita nyata, relate, dan autentik.

Durasi Singkat & Padat: Video 6-15 detik adalah raja. Pesan harus sampai sebelum jempol audiens geser ke bawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: vritimes.com

Share