Apa Pentingnya Bank Genetik hingga Dibahas Luhut dan Prabowo di Istana?
Pertemuan Luhut dan Prabowo di Istana membahas rencana pembentukan bank genetik untuk menjaga plasma nutfah Indonesia dan memperkuat ketahanan hayati nasional.-Foto: IG @sekretariat.kabinet-
JAKARTA, PostingNews.id — Istana Merdeka kembali jadi panggung lalu-lalang gagasan besar. Pada pertemuan hari Rabu, 3 Desember 2025, itu, Presiden Prabowo Subianto menerima kedatangan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan. Di permukaan agendanya ekonomi, tetapi di balik pintu istana ada satu ide besar yang langsung disambar Prabowo sebagai prioritas baru, yaitu pembangunan bank genetik untuk menyelamatkan kekayaan hayati Indonesia.
Konfirmasi soal pertemuan ini datang dari Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Ia menyampaikan bahwa inti pertemuan adalah laporan Luhut mengenai kondisi global dan nasional yang sedang berputar cepat dan tak selalu ramah bagi ekonomi Indonesia.
“Dalam pertemuan tersebut, Ketua DEN melaporkan perkembangan situasi ekonomi global dan nasional” ujar Teddy melalui unggahan di akun Instagram Sekretariat Kabinet pada Rabu 3 Desember 2025.
Laporan itu bukan sekadar obrolan angka dan grafik. Luhut juga memaparkan perkembangan sejumlah program strategis, salah satunya sektor hortikultura yang kini jadi senjata penting ketahanan pangan. Ia membawa rangkaian laporan yang menjulur dari urusan sayur-mayur hingga temuan sains terbaru yang dinilai punya nilai ekonomi dan strategis untuk dikembangkan di tanah air.
BACA JUGA:Bahlil Baru Sebatas Ancam Cabut IUP Tambang Nakal yang Disorot dalam Banjir Sumatera
Namun perhatian terbesar justru mengarah pada satu topik yang keluar dari jalur ekonomi harian. Luhut bersama Direktur Taman Sains dan Teknologi Herbal dan Hortikultura Indonesia Prof Sri Fatmawati mengusulkan pembentukan bank genetik, atau gene bank, sebagai upaya menyelamatkan plasma nutfah Indonesia yang jumlahnya seperti harta karun negara tetapi rawan hilang jika tidak dijaga.
Menurut Prof Sri, Presiden Prabowo langsung memberikan dukungan penuh. Indonesia sebagai negara mega-biodiversitas dianggap terlalu kaya untuk tidak memiliki fasilitas yang benar-benar sanggup mengamankan keanekaragaman hayatinya.
“Salah satu yang harus kita jaga sebagai negara mega-biodiversitas, kita harus memiliki gene bank ya. Itu yang kita sampaikan ke Presiden Prabowo, dan beliau sangat mendukung untuk menjaga plasma nutfah Indonesia” kata Prof Sri Fatmawati menjawab pertanyaan wartawan setelah bertemu Presiden Prabowo.
Ia menjelaskan bahwa gene bank bukan proyek yang sekadar terdengar keren. Fasilitas ini akan menjadi gudang masa depan bagi bibit unggul pertanian Indonesia. Fungsi utamanya mulai dari mendeteksi hingga menyimpan materi genetik agar kekayaan hayati tidak lenyap, sekaligus memastikan generasi mendatang masih dapat memanfaatkan potensi tersebut.
BACA JUGA:Gibran Sibuk Menenangkan Korban Banjir Sumatera, Sementara Bantuan Masih Tersendat
Teddy menambahkan bahwa suasana dalam pertemuan itu berlangsung sangat positif. Pemerintah melihat pembentukan bank genetik sebagai bagian dari upaya memperkuat fondasi ekonomi sembari membuka ruang bagi lahirnya inovasi ilmiah yang berbasis kekayaan alam sendiri.
“Pertemuan berlangsung dalam suasana produktif sebagai bagian dari upaya pemerintah memperkuat ketahanan ekonomi dan mendorong inovasi nasional” kata Teddy.
Dengan dukungan penuh presiden, gagasan gene bank ini tampak bergerak dari sekadar ide di meja rapat menjadi proyek strategis yang akan menentukan bagaimana Indonesia menjaga masa depannya, bukan hanya melalui ekonomi, tetapi lewat pengamanan aset hayati yang selama ini diam-diam menopang kehidupan bangsa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News