Kilang Minyak Dijaga Tentara, BUMN Kini Serasa Markas Militer
TNI AD akan menjaga seluruh kilang minyak BUMN sebagai operasi militer selain perang. Pemerintah ingin pengamanan energi strategis diperketat.-Foto: Facebook Tribun Update-
JAKARTA, PostingNews.id – TNI Angkatan Darat tampaknya bukan hanya jaga perbatasan dan latihan tempur. Sekarang, kilang minyak BUMN pun masuk daftar tanggung jawab, dan narasinya terdengar seperti negara sedang menyiapkan satpam elite berseragam loreng. Alasannya sederhana, menurut TNI hal ini demi menjaga kepentingan nasional, dari sabotase sampai ancaman yang belum tentu kelihatan tapi harus siap dihadapi.
“Bentuk pengamanan, secara umum TNI melaksanakan fungsi perlindungan obyek vital, pencegahan sabotase, serta penanganan potensi ancaman terhadap kepentingan nasional,” kata Kadispenad Kolonel TNI Inf Donny Pramono, Rabu, 26 November 2025.
Tapi jangan buru-buru bayangkan ribuan pasukan langsung turun di kilang. TNI AD mengaku masih menunggu komando final dari Mabes TNI, karena yang menentukan kapan dan berapa personel yang dikirim sepenuhnya adalah mereka. Hitungannya belum keluar, bahkan daftar lokasi pun masih misteri.
Donny menegaskan bahwa pola pengamanannya masih menunggu desain operasi yang diputuskan oleh Mabes TNI dan Kementerian Pertahanan. Angka personel belum bisa disebut, daftar industri vital yang akan dijaga pun belum disampaikan. Untuk sementara, TNI hanya menyiapkan satuan wilayah di bawah Kodam, tinggal menunggu aba-aba.
BACA JUGA:Jatah Haji 2026, Jawa Timur Paling Banyak, Papua Barat Cuma Kebagian Ujung Sendok
Soal pelaksanaannya juga belum final, apakah nanti dijalankan satuan kewilayahan, Satgas khusus, atau komando lain. Semua keputusan ada di pusat, dan serdadu di lapangan tinggal standby.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sudah memberi gambaran lebih terang. Menurutnya, kilang minyak BUMN adalah obyek vital yang harus dilindungi karena punya pengaruh langsung pada kedaulatan negara. Kalau kilang terganggu, energi goyang, ekonomi ikut demam. Maka menjaga kilang dianggap bagian dari Operasi Militer Selain Perang, sesuai Pasal 14 revisi UU TNI.
“Sebagai contoh, kilang dan terminal, ini juga bagian yang tidak terpisahkan dari gelar kekuatan kita,” kata Sjafrie.
Ia memastikan pelaksanaan penjagaan akan dimulai Desember, dikerahkan pasukan TNI Angkatan Darat dan dipantau BAIS untuk mendeteksi potensi ancaman sebelum terjadi. Intinya, bukan cuma menjaga pagar, tapi juga membaca bahaya yang mungkin muncul dari jauh.
BACA JUGA:Silaturahmi dengan PKS, AHY Sekalian Curhat Soal Trauma Kudeta Partainya oleh Moeldoko
“Kita akan laksanakan ini terhitung mulai Desember, dengan menugaskan pasukan-pasukan dari TNI Angkatan Darat dan juga akan dipantau oleh Badan Intelijen Strategis BAIS,” ujar Sjafrie.
TNI kini tidak hanya soal perang. Mereka merangkap sebagai penjaga obyek vital, termasuk kilang minyak yang jadi napas negara. Bila agenda ini jalan terus, jangan kaget bila pos pengamanan kilang nanti isinya tidak lagi satpam biasa, melainkan pasukan loreng yang dibekali senjata, intel, dan mandat penuh menjaga energi negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News