Kapolri Minta Brimob Tajamkan Intelijen, Biar Tak Kalah Cepat Sama Ancaman

Kapolri Minta Brimob Tajamkan Intelijen, Biar Tak Kalah Cepat Sama Ancaman

Kapolri meminta Brimob memperkuat kemampuan intelijen untuk mengantisipasi ancaman kompleks dan meningkatkan kesiapsiagaan pasukan.-Foto: Antara-

JAKARTA, PostingNews.id – Syukuran HUT ke-80 Brimob di Mako Brimob Kelapa Dua berubah menjadi semacam pengarahan besar ketika Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan pesan khusus bagi pasukan biru tua itu. Di tengah ancaman keamanan yang makin rumit dan sering tidak bisa ditebak, Sigit meminta Brimob tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga semakin tajam dalam membaca situasi.

Sejak awal sambutan, Sigit mengapresiasi ragam kemampuan Brimob yang selama ini menjadi tulang punggung operasi berisiko tinggi. Mulai dari kemampuan dasar yang terintegrasi dengan Standar Prosedur Huru-hara, kemampuan penanganan bencana, hingga keahlian menghadapi ancaman bom dan aksi terorisme. Namun, menurutnya, semua kemampuan itu akan bekerja lebih efektif bila ditopang intelijen yang lebih kuat.

“Fungsi intelijen yang ada di Brimob ini juga diperkuat sehingga kemudian kita betul-betul bisa tahu dan mengukur perkiraan ancaman yang akan dihadapi oleh rekan-rekan Brimob pada saat melaksanakan tugas di lapangan,” ujar Sigit di hadapan jajaran Brimob, Jumat, 14 November 2025.

Baginya, intelijen yang baik adalah radar awal yang menentukan seberapa matang langkah Brimob saat turun ke lapangan. Bukan hanya soal mengetahui ancaman, tetapi juga memahami arah pergerakannya. “Sehingga langkah-langkah kita juga bisa terukur sesuai dengan potensi ancaman yang terjadi,” lanjut Sigit.

BACA JUGA:Belum Ada Raja Baru, Keraton Solo Jadi Ajang Klaim Takhta Dua Bersaudara

Dengan intelijen yang lebih kuat, Sigit meyakini Brimob dapat merespons lebih efektif dalam situasi berisiko tinggi, mulai dari serangan teror, kerusuhan massa, hingga penanganan ancaman berbasis bom. Semua itu, kata dia, menuntut pasukan yang tidak hanya tangguh tetapi juga mampu membaca dinamika situasi dengan presisi.

Selain itu, Sigit juga menyinggung pentingnya peningkatan profesionalisme melalui pemahaman Standar Operasional Prosedur dan penerapan prinsip minimal use of force. Ia ingin Brimob menjadi pasukan elite yang benar-benar memenuhi standar modern.

“Bangun pasukan elite ini menjadi pasukan yang canggih, yang cerdas, yang modern dan mampu memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada sehingga rekan-rekan memiliki kecepatan praktis namun di satu sisi memiliki kecerdasan digital,” tutur Kapolri.

Dengan pesan-pesan itu, perayaan ulang tahun ke-80 Brimob tidak hanya menjadi ajang refleksi sejarah, tetapi juga peringatan halus bahwa tantangan ke depan menuntut pasukan yang lebih gesit, lebih terukur, dan lebih peka terhadap tanda-tanda ancaman yang sering datang tanpa aba-aba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News