Kementerian Kehutanan Apresiasi Gerakan Penanaman 100 Ribu Pohon

Kementerian Kehutanan Apresiasi Gerakan Penanaman 100 Ribu Pohon

AHM tanam pohon mangrove di Kawasan Ekowisata Mangrove Tambaksari. (AHM)--

POSTINGNEWS.ID – Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kementerian Kehutanan, Nurul Iftitah, menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan Aksi Tanam 100.000 Pohon yang digagas oleh Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) bersama Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), Yayasan Alam Lestari Kasih (ALAS), serta berbagai tokoh lintas agama dan keyakinan.

Dalam sambutannya di Kompleks Peace Project, Ciseeng, Bogor, Nurul mengungkapkan rasa syukur bisa hadir di tengah masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi terhadap kelestarian lingkungan.

Ia menyebut kegiatan ini bukan hanya simbolis, tetapi bagian dari upaya nasional mitigasi perubahan iklim.

BACA JUGA:Prabowo Sentil Mafia Minyak: Kaya dari Hasil Haram, Hidupnya Bakal Sial

 “Salah satu permasalahan lingkungan yang menjadi perhatian dunia adalah pemanasan global. Untuk itu pemerintah berupaya melakukan mitigasi melalui penanaman pohon, penggunaan teknologi ramah lingkungan, pengurangan plastik, dan pertanian berkelanjutan,” ujar Nurul.

Menurutnya, keberhasilan upaya lingkungan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk organisasi masyarakat, lembaga keagamaan, dan komunitas lokal. Karena itu, ia menilai kegiatan yang dilakukan JAI, ICRP, dan ALAS merupakan bentuk nyata partisipasi publik yang patut dicontoh.

Nurul juga mengapresiasi ajakan Jamaah Muslim Ahmadiyah agar setiap anggotanya menanam dua pohon setiap tahun. Ia menilai gerakan tersebut sejalan dengan program “25 Pohon Seumur Hidup” dari Kementerian Kehutanan, yang mendorong setiap warga Indonesia menanam lima pohon di setiap jenjang kehidupannya—dari SD hingga menikah.

BACA JUGA:Bahlil Dapat Nilai Terendah dari Celios, Golkar: Survei Lain Katanya Bagus Kok

Lebih lanjut, Nurul menjelaskan bahwa program ini juga mendukung visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang dalam Sidang Umum PBB menegaskan komitmen Indonesia merehabilitasi lahan kritis seluas 12 juta hektare, mengurangi deforestasi, serta memperkuat pemberdayaan masyarakat adat dan lokal melalui ketahanan pangan dan lapangan kerja hijau.

“Tentu 12 juta hektare bukan angka kecil. Tidak mungkin pemerintah melaksanakannya sendiri. Gerakan hari ini adalah bukti nyata bahwa masyarakat juga bisa berkontribusi besar bagi bumi,” tambahnya.

Kementerian Kehutanan, kata Nurul, melalui Balai Pengelolaan DAS di seluruh Indonesia siap mendukung gerakan penanaman ini dengan menyediakan bibit pohon produktif seperti sukun, mangga, durian, pete, manggis, dan sirsak.

Ia menekankan pentingnya pemeliharaan setelah penanaman agar hasilnya dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA:Bahlil Lagi-Lagi Jilat Halus, Puji Prabowo Kerja Tanpa Tanggal Merah

Menutup sambutannya, Nurul berharap kegiatan ini tidak berhenti pada hari penanaman saja, melainkan menjadi gerakan berkelanjutan yang menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News