Puluhan Warga Serbu dan Bikin Onar di Mapolres Lumajang,18 Orang Diamankan polisi

Puluhan Warga Serbu dan Bikin Onar di Mapolres Lumajang,18 Orang Diamankan polisi

Puluhan Warga Serbu dan Bikin Onar di Mapolres Lumajang,18 Orang Diamankan polisi--

POSTINGNEWS.ID - Ketegangan sempat terjadi di Mapolres Lumajang, Jawa Timur, pada Minggu malam (12/10/2025), ketika puluhan warga melakukan penyerangan terhadap markas polisi tersebut.

Aksi itu diduga dipicu oleh kemarahan keluarga seorang tersangka pencurian hewan ternak berinisial RH, yang meninggal dunia usai diamankan polisi.

Menurut informasi yang dihimpun, massa yang merupakan kerabat dan warga sekitar berkumpul di depan Mapolres Lumajang sambil berteriak dan berorasi menuntut kejelasan penyebab kematian RH.

BACA JUGA:TNI dan Polri Berhasil Pukul Pemberontak KKB Yang Bakar Gedung SMP

Awalnya aksi berjalan secara damai, namun situasi berubah memanas ketika massa mulai merusak pagar Mapolres dan mencoba menerobos masuk ke area kantor polisi.

Bentrokan sempat terjadi sebelum petugas berhasil mengendalikan keadaan.

Akibat aksi anarkis tersebut, sebanyak 18 orang diamankan oleh petugas untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

BACA JUGA:Keluarga Shela Ungkap Alasan Cek Mahar Rp 3 Miliar Mbah Tarman Belum Bisa Dicairkan

“Benar, ada aksi perusakan ringan di depan Mapolres Lumajang. Saat ini 18 orang sudah diamankan,” ujar Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro, Senin (13/10/2025).

Untoro menjelaskan, pihak kepolisian kini masih melakukan penyelidikan lanjutan terhadap individu yang diamankan guna mengetahui peran masing-masing dalam insiden tersebut.

“Semua masih dalam proses pemeriksaan. Alhamdulillah, situasi sekarang sudah terkendali dan aman,” tambahnya.

BACA JUGA:Dua Wisatawan Asal Surabaya Hilang Terseret Ombak di Pantai Modangan Malang

Sementara itu, terkait dugaan penganiayaan yang disuarakan pihak keluarga RH, Untoro memastikan bahwa jenazah telah dibawa ke RSUD dr. Haryoto Lumajang untuk dilakukan autopsi.

“Pihak keluarga menyampaikan adanya dugaan penganiayaan. Namun untuk memastikan, jenazah sudah kami bawa ke rumah sakit umum untuk dilakukan autopsi. Kami masih menunggu hasil resmi dari pihak medis,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News