Ratusan Mahasiswa UI Desak Gus Yahya Lengser dari MWA karena Punya Agenda Zionis

Ratusan Mahasiswa UI Desak Gus Yahya Lengser dari MWA karena Punya Agenda Zionis

Ratusan mahasiswa UI teken petisi desak Gus Yahya lengser dari MWA, menudingnya punya agenda Zionis usai undang akademikus pro-Israel.-Foto: IG @yahyacholilstaquf-

JAKARTA, PostingNews.id – Komunitas Kolektif Mahasiswa Universitas Indonesia yang Peduli Keadilan di Palestina lagi-lagi bikin heboh. Mereka meluncurkan sebuah petisi yang isinya minta Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya dicopot dari kursi empuknya sebagai Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI.

Pemicu utamanya adalah kelalaian Gus Yahya yang nekat mengundang akademikus pro-Zionis, Peter Berkowitz, jadi pembicara di acara UI pada 23 Agustus lalu.

Petisi yang diberi judul cukup frontal, “Dukung Pencopotan Yahya Cholil Staquf dari Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia”, muncul pada 12 September 2025. Dalam tempo kurang dari dua hari, petisi ini sudah ditandatangani 915 mahasiswa UI hingga Sabtu malam, 13 September 2025. 

Bisa dibilang, mahasiswa lagi-lagi menunjukkan kalau isu Palestina bukan cuma urusan luar negeri, tapi juga urusan moral kampus.

BACA JUGA:Menohok! Pertama Kali Muncul di Publik Usai Rumahnya Dijarah, Eko Patrio Sampaikan Beberapa Hal ini, ternyata...

Gus Yahya sendiri baru setahun duduk sebagai Ketua MWA UI untuk periode 2024–2029. Tapi posisi barunya itu langsung diwarnai sorotan tajam. Dalam narasi petisi, ada sederet alasan kenapa mahasiswa mendesak pencopotan.

Pertama, permintaan maaf Gus Yahya dianggap masih setengah hati dan tidak cukup menebus blunder karena menghadirkan akademikus pro-Zionis di kampus kuning. Kedua, petisi itu bukan hanya ingin sekadar marah-marah, tapi mengklaim tujuannya sebagai upaya pencegahan supaya kejadian kayak gini tidak terulang.

“Upaya membersihkan nama besar UI dari afiliasi Zionisme,” begitu bunyi latar belakang petisi yang beredar, dikutip pada Sabtu, 13 September 2025.

Kalau ditelusuri lebih dalam, Universitas Indonesia Student for Justice in Palestine (UI SJP) juga ikut masuk gelanggang. Mereka tak main-main, rekam jejak Gus Yahya pun diulik. Menurut UI SJP, Ketua Umum PBNU itu punya jejak yang cukup dekat dengan agenda Zionisme.

BACA JUGA:Ferry Irwandi Bingung TNI Sebegitunya Ingin Pidanakan Dirinya: Siapa yang Saya Sakiti?

Sebut saja dua agenda lain di mana ia mengundang Peter Berkowitz, plus catatan perjalanan tahun 2018 saat Gus Yahya ikut rombongan PBNU sowan ke Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu. “Tindakan dan rekam jejak Gus Yahya secara eksplisit telah mencoreng sembilan nilai UI,” kata UI SJP.

Bagi kelompok ini, undangan Berkowitz bukan sekadar salah kamar, tapi juga melukai nilai keadilan dan martabat yang seharusnya dijaga ketat oleh UI. “Kejadian ini juga telah menciderai tri dharma perguruan tinggi, khususnya aspek pengabdian masyarakat dengan dekat terhadap tokoh pro-genosida,” ujar UI SJP.

Petisi ini terbuka untuk seluruh civitas akademika dan alumni UI. UI SJP bilang, mereka akan mengawal penuh advokasi petisi, termasuk menggelar rapat bersama Rektor UI dan unsur mahasiswa di MWA UI. Tujuannya adalah memastikan laporan petisi ini nggak cuma jadi tumpukan kertas, tapi beneran ditindaklanjuti.

Sementara itu, pihak yang jadi sasaran tembak petisi masih memilih bungkam. Hingga kini, Gus Yahya belum memberikan tanggapan atas desakan lengser terhadap dirinya tersebut. Kepala Humas UI Arie Afriansyah, pun juga belum memberikan respons apapun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News