Menteri Pendidikan Ingatkan Pelajar: Kritik Boleh, Turun ke Jalan Jangan

Menteri Pendidikan Ingatkan Pelajar: Kritik Boleh, Turun ke Jalan Jangan

Menteri Pendidikan Abdul Mu’ti izinkan pelajar menyampaikan kritik, tapi mengingatkan agar tidak ikut aksi jalanan yang rawan ricuh.-Foto: IG @abe_mukti-

JAKARTA, PostingNews.id – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti mengirim pesan keras sekaligus menenangkan. Ia menegaskan, pelajar boleh menyampaikan kritik, tapi jangan sampai ikut-ikutan turun ke jalan.

Menurut Mu’ti, ada cara yang lebih elegan untuk menyampaikan suara.

“Ada cara yang lebih damai. Pesannya bisa sampai tanpa harus meninggalkan sekolah,” kata Mu’ti saat ditemui di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, pada Sabtu, 6 September 2025.

Mu’ti mengingatkan, demonstrasi yang belakangan melanda Indonesia berakhir ricuh dan memicu tindakan anarkistis. Karena itu, ia mendorong orang tua, guru, dan dinas pendidikan untuk membina pelajar agar memahami demokrasi dengan cara yang sehat.

BACA JUGA:Tuntutan 17+8 Sudah Lewat Batas, Hanya Tiga yang Tuntas, Selebihnya Masih Gantung

“Mari mengajak para pelajar lebih berfokus belajar, berfokus mencapai cita-cita dalam meraih masa depan yang gemilang,” ucap Sekretaris Pengurus Pusat Muhammadiyah ini.

Peringatan ini muncul setelah sejumlah pelajar ikut turun dalam aksi di depan gedung DPR pada akhir Agustus 2025. Dari catatan peristiwa, seorang pelajar bernama Andika Lutfi bahkan meninggal dunia setelah mengikuti unjuk rasa.

Dalam pernyataan sebelumnya, Mu’ti menilai keterlibatan siswa dalam demonstrasi pada Senin, 25 Agustus 2025, dipicu derasnya hoaks yang beredar di media sosial.

“Kami mengimbau para siswa di seluruh Indonesia tidak terprovokasi oleh berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujarnya.

BACA JUGA:Istana Sudah Terima Tuntutan 17+8, Tapi Minta Jangan Tanya Kapan Ditindaklanjuti

Latar Belakang Demonstrasi: Tuntutan dan Tragedi

Gelombang unjuk rasa pada akhir Agustus 2025 meledak di berbagai daerah. Tuntutannya adalah pembatalan kenaikan tunjangan anggota DPR yang dianggap tidak pantas di tengah krisis ekonomi rakyat.

Aksi makin panas setelah tragedi besar terjadi pada 28 Agustus 2025. Kendaraan taktis Brimob melindas seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, hingga meninggal. Tragedi ini menyulut kemarahan publik.

Tak berhenti di situ, kerusuhan juga meluas. Terjadi penjarahan rumah sejumlah anggota DPR, bahkan kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ikut jadi sasaran. Fasilitas umum pun dirusak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News