Bakteri dari Puting Sapi? Ini Bahaya Mastitis yang Bisa Sampai ke Meja Makan Anda

Salah satu penyakit tersembunyi yang mengintai di balik produksi susu sapi adalah mastitis – peradangan pada ambing (puting) sapi perah yang kerap diabaikan, padahal dampaknya bisa sangat serius.-Youtube Jaya Edutainment 2-Tangkapan layar
JAKARTA, PostingNews.id – Di balik segelas susu segar yang tampak bersih dan sehat, mungkin saja tersembunyi bahaya yang tak disadari.
Salah satu penyakit tersembunyi yang mengintai di balik produksi susu sapi adalah mastitis – peradangan pada ambing (puting) sapi perah yang kerap diabaikan, padahal dampaknya bisa sangat serius.
Menurut Dr Iyep Komala, dosen Fakultas Peternakan IPB University, mastitis tidak hanya merugikan peternak secara ekonomi, tapi juga membahayakan konsumen.
“Mastitis disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyerang jaringan ambing, dan jika tidak ditangani, susu yang dihasilkan bisa mengandung bakteri patogen berbahaya,” ujarnya dalam kanal YouTube IPB TV.
BACA JUGA:Viral! Penemuan Paru Sapi dengan Tulisan Nama, Saksi: Tidak Ada Rekayasa Apapun!
Mastitis menjadi ancaman ganda: bagi kesehatan sapi dan kualitas susu.
Susu dari sapi yang terkena mastitis sering kali mengalami perubahan warna, tekstur, dan bau, bahkan bisa tampak seperti susu normal namun tercemar bakteri.
Jika susu ini dikonsumsi tanpa proses pasteurisasi yang tepat, potensi penularan penyakit ke manusia menjadi sangat tinggi.
BACA JUGA:Irfan Hakim Kurban 5 Ekor Sapi Kesayangan, Berharap Jadi Tunggangan Akhirat
Kenali Tanda-Tanda Mastitis Sejak Dini
Mastitis biasanya menimbulkan gejala fisik seperti pembengkakan, kemerahan, atau perubahan tekstur pada ambing sapi.
Sapi yang terkena juga menunjukkan perilaku tak nyaman seperti menurunnya nafsu makan dan enggan diperah.
Penyebab utama mastitis berasal dari kebersihan lingkungan yang buruk.
Kandang yang kotor, alat pemerahan yang tidak steril, atau penanganan kasar saat memerah dapat memperbesar risiko infeksi bakteri.
Bahkan, kuku sapi yang panjang saat pemerahan bisa menyebabkan luka kecil yang menjadi pintu masuk bakteri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News