Fenomena Langka! Daratan Dieng Diselimuti Es Saat Musim Penghujan, Suhu Capai 3,5 Derajat Celcius

Fenomena Langka! Daratan Dieng Diselimuti Es Saat Musim Penghujan, Suhu Capai 3,5 Derajat Celcius

Embus es Dieng---ISTIMEWAH

JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Daratan dieng sedang diselimuti oleh embun es, biasanya itu embun es terjadi saat musim panas

Tetapi kali ini unik sekali fenomena alam ini terjadi pada musim penghujan yang dimana biasanya tidak ada embun es

Kemunculan embun upas di bulan Desember atau saat musim penghujan ini tergolong unik, karena biasanya fenomena itu muncul saat musim kemarau atau pada bulan Juni-September.

BACA JUGA:VIRAL! Relawan Ambulans Ditilang Polisi Saat Sedang Mengawal, Sampai Pasien Kena Pentok

Dengan adanya fenomena ini BMKG pun angkat bicara dengan menjelasakan kenapa daratan dieng dituruni embus es 

BMKG menyebut, kemunculan embun es di Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, merupakan fenomena yang biasa. 

Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo mengatakan, fenomena ini memang umumnya terjadi pada musim kemarau antara bulan Juni sampai September. 

"Terkadang, fenomena ini juga terjadi pada Bulan Mei, namun mulai intens dan sering diamati mulai Bulan Juni dan puncaknya di bulan Agustus," kata Yoga siaran pers, Rabu 13 Desember 2023 

BACA JUGA:Benarkah Ada Arwah Gentayangan? Begini Penjelasan UAS

Namun untuk bulan Desember ini, kata Yoga, bisa terjadi dikarenakan faktor pengaruh El Nino Moderat, sehingga menyebabkan kondisi di musim hujan tahun ini menjadi sedikit lebih kering. "Sehingga potensi embun upas atau embun es akan terjadi jika kondisi awan cerah dan penurunan temperatur di wilayah tersebut," jelas Yoga. 

Lebih lanjut Yoga mengatakan, dilihat dari dinamika atmosfernya saat ini, El Nino dalam fase moderate sehingga tidak signifikan dalam mempengaruhi peningkatan pola konvektifitas di wilayah Indonesia. 

Selain itu, juga terpantau adanya pertemuan angin di utara Laut Jawa mengurangi curah hujan dalam tiga hari terakhir di wilayah Jawa Tengah, di mana arah angin dari selatan menuju ke wilayah tersebut. 

BACA JUGA:Innallilahi! Hanung Bramantyo Alami Patah Kaki Gegara Ketiban Motor Seberat 220 Kg

"Pancaran radiasi gelombang panjang dari bumi ini diiringi dengan penurunan suhu yang signifikan pada malam hari, dan mencapai puncaknya pada saat sebelum matahari terbit," ujar Yoga.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber: