Viral! Pengenalan Kampus (OSPEK) Universitas Brawijaya Ramai Kritikan Gegara Ini
Ilustrasi Universitas Brawijaya Malang--
JAKARTA, POSTINGNEWS.ID - Kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi mahasiswa baru (Maba) di Universitas Brawijaya (UB) selalu menjadi agenda tahunan yang dinanti-nanti.
Namun, kegiatan ini juga sering menuai beragam pandangan, karena di satu sisi dianggap sebagai langkah penting untuk memperkenalkan budaya dan kehidupan perkuliahan, sementara di sisi lain ada yang mengkritiknya sebagai serangkaian aktivitas yang melelahkan.
Kontroversi kembali mencuat ketika beberapa waktu lalu, foto-foto kegiatan pra-ospek atau pra-PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) di Universitas Brawijaya (UB) menjadi viral dan menuai sorotan.
Dalam foto-foto tersebut, terlihat sejumlah Maba UB sedang mendapat perawatan, memunculkan dugaan bahwa mereka pingsan akibat aktivitas pra-PKKMB yang dianggap berat.
BACA JUGA:5 Tips Dapat Cuan Berlimpah Secara Online, Bisa Sambil Main HP Hingga Rebahan!
Foto-foto ini diunggah oleh akun Twitter @JeandraLee dan menjadi perbincangan publik. Namun, Ketua Pelaksana PKKMB Raja Brawijaya 2023, Pugoh Ananta Putra, membantah bahwa para Maba dalam foto tersebut benar-benar pingsan. Pugoh menjelaskan bahwa mereka sedang beristirahat di posko kesehatan.
"Sementara yang terkonfirmasi di kami ada 30 Maba," ujarnya seperti yang dikutip dari Radar Malang, pada Selasa (15/8).
Pugoh melanjutkan dengan menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan 30 Maba tersebut merasa lelah.
Beberapa di antaranya belum sempat sarapan, memiliki kondisi kesehatan yang mungkin mempengaruhi, atau sedang dalam masa pemulihan setelah sakit.
BACA JUGA:Sst Rahasia, Begini Cara Melihat Pesan WA yang Sudah Dihapus Oleh Pengirimnya
Oleh karena itu, ia membantah dugaan bahwa kelelahan para Maba disebabkan oleh beban tugas yang berat.
Setelah kasus ini viral, media sosial Universitas Brawijaya diramaikan oleh keluhan Maba yang merasa tugas pra-PKKMB terlalu berat dan memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Beberapa Maba mengeluhkan biaya yang dikeluarkan untuk mencetak tugas-tugas dan membeli material yang diperlukan, yang bisa mencapai 300 ribu rupiah atau lebih.
Keluhan juga mencuat terkait tugas-tugas yang dianggap terlalu banyak dan memakan waktu serta biaya yang tidak sedikit.
Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News
Sumber: