Pertempuran Surabaya 1945! 600 Tentara India Lebih Pilih Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia

Pertempuran Surabaya 1945! 600 Tentara India Lebih Pilih Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia

Soekarno-Wikipedia-Tangkapan layar

Kerja sama ini timbul karena semangat nasionalisme yang menyatukan mereka, ditambah dengan faktor agama.

Terdengar seruan "Allah-u-Akbar" dari pasukan Indonesia yang membuat sejumlah prajurit India yang beragama Islam sadar bahwa mereka diminta untuk melawan orang-orang seagama.

Pertempuran Surabaya sendiri menelan korban jiwa yang sangat banyak.

Lebih dari 27.000 orang tewas, kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak. 

BACA JUGA:Fahri Hamzah Nilai Pilpres 2024 Adalah Waktunya Prabowo Subianto

Dalam buku "Jejak Revolusi 1945: Sebuah Kesaksian Sejarah" karya PRS Mani, seorang perwira India di Angkatan Darat Inggris yang kemudian menjadi koresponden asing, dijelaskan bahwa pasukan India yang membelot mendapatkan penghargaan tertinggi dari pemerintah Indonesia setelah perang berakhir.

Pertempuran Surabaya juga menampilkan sejumlah prajurit India yang mempertanyakan mengapa mereka harus mati untuk Belanda, sebuah pertanyaan yang menunjukkan pergeseran pemikiran dalam mereka.

Dalam catatan Mani, pasukan India yang berjuang bersama Indonesia dihormati dan didukung oleh para pemuda Indonesia.

BACA JUGA:Ikuti Langkah-langkah Cek BI Checking Lewat HP, Simak Caranya!

Tekanan dari tokoh India, Jawaharlal Nehru, juga turut berperan dalam menarik kembali pasukan India dari Indonesia.

Setelah Angkatan Darat Inggris menarik diri pada tanggal 20 November 1945, para prajurit India secara perlahan dikirim kembali ke tanah air mereka untuk memperjuangkan kemerdekaan mereka sendiri.

Beberapa prajurit terkenal yang ikut serta dalam Pertempuran Surabaya termasuk Mayor Zia ul-Haq, yang kelak menjadi Presiden Pakistan.

Kesatuan dan semangat yang tumbuh di tengah-tengah pertempuran ini memperkuat pandangan bahwa perlawanan dan persatuan dapat mengubah jalan sejarah.

Temukan konten Postingnews.Id menarik lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait